Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta opsi relokasi vaksin COVID-19 dari daerah lain untuk mengantisipasi stok vaksin yang mulai menipis di sejumlah fasilitas kesehatan.

"Kami juga minta terus karena DKI serapannya tinggi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, relokasi vaksin memungkinkan dari satu daerah ke daerah lain karena dimudahkan oleh sistem pemantauan.

Apalagi jika ada vaksin yang mendekati masa kadaluarsa, maka Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah akan melakukan opsi relokasi ditambah serapan yang rendah di daerah tersebut.

Baca juga: Wagub DKI: Stok vaksin COVID-19 Jakarta saat ini 14 juta

Meski begitu, kata dia, sampai saat ini belum ada daerah yang melakukan relokasi vaksin ke DKI Jakarta.

"Jadi begitu lihat daya serap rendah, vaksin kemungkinan ada potensi 'expire' (kadaluarsa), mereka akan didorong untuk ditawarkan kepada provinsi mana yang mau. Itu relokasi vaksin namanya," kata Dwi yang kerap disapa Lies itu.

Untuk menyiasati stok menipis di DKI, pihaknya tetap mengadakan vaksinasi namun disesuaikan dengan ketersediaan stok dan lokasi vaksinasi yang dikurangi.

Sebelumnya, saat masih banyak stok vaksin COVID-19, satu kecamatan bisa membuka sentra vaksinasi 10-20 titik termasuk di Puskesmas kecamatan dan kelurahan, taman, pusat perbelanjaan dan tempat publik lainnya.

"Kalau sekarang agak berkurang stok vaksin, kami tidak bisa buka 10-20 titik sehingga di konsentrasikan di setiap kecamatan layanan titik vaksinasi disesuaikan dengan stok yang ada," kata Lies.

Baca juga: Stok vaksin di Dinkes DKI cukup untuk vaksinasi warga

Meski begitu, kata dia, selama beberapa hari terakhir capaian vaksinasi untuk dosis ketiga (booster) di DKI Jakarta per hari masih cukup tinggi berkisar 1.800-2000 orang.

Sementara itu, capaian vaksinasi dosis pertama untuk warga di Ibu Kota hingga Kamis (6/10) mencapai 12.682.585 atau 135 persen dari target 10,8 juta.

Sedangkan, dosis dua mencapai 10.802.368 atau 115 persen dan dosis ketiga mencapai 5.064.192 orang 68,48 persen.

Berdasarkan data stok vaksin Kementerian Kesehatan yang diakses pada Jumat (7/10) hingga pukul 08.00 WIB, estimasi ketersediaan vaksin COVID-19 di Jakarta mencapai 58.086 vaksin dengan rata-rata vaksinasi minggu lalu mencapai 4.739 vaksinasi.

Adapun estimasi sisa hari dari stok tersebut mencapai 12 hari.
Baca juga: Dinkes DKI: Stok vaksin COVID-19 di Jakarta masih aman
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022