Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menyebutkan delapan aspek penting yang harus menjadi perhatian bersama dalam rangka mempercepat program pengendalian tuberkulosis (TB) di Tanah Air.

"Program pengendalian tuberkulosis harus menyeluruh dan paripurna, setidaknya ada delapan aspek yang perlu diperhatikan," kata Tjandra Yoga Aditama ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Tjandra Yoga Aditama yang pernah menjabat Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan, aspek pertama meliputi pendataan terkait jumlah pasien TB melalui survei prevalensi nasional.

Baca juga: Menkes sampaikan minat Indonesia ikut uji klinis vaksin TB

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu menambahkan bahwa aspek kedua adalah terkait dengan pentingnya penemuan kasus aktif dengan bertumpu pada teknologi terkini yaitu tes cepat molekuler.

Aspek ketiga yang perlu diperhatikan adalah terkait kemungkinan penggunaan pendekatan baru dalam pengobatan TB.

"Misalnya penerapan terapi obat selama empat bulan, yang kemungkinan akan memberi angka kepatuhan pengobatan lebih tinggi," katanya.

Aspek keempat, kata dia, terkait dengan perlunya memperkuat pemantauan pengobatan TB dengan menggunakan aplikasi telepon seluler untuk melengkapi pengawas minum obat (PMO).

Baca juga: Dosen Kedokteran UNS teliti manfaat lendir bekicot untuk pengobatan TB

"Aspek kelima, terkait dengan perlunya perhatian khusus pada kasus TB resisten obat dan aspek yang keenam adalah mengenai perlunya membuat program khusus untuk penyakit atau keadaan yang juga khusus," katanya.

Aspek ketujuh terkait dengan optimalisasi sistem pencatatan pelaporan dari berbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta.

"Ke delapan, perlunya pengaturan pelayanan pasien TB dalam kaitan dengan program BPJS Kesehatan," katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan bahwa pemerintah terus menggencarkan sosialisasi mengenai penyakit tuberkulosis.

Baca juga: Indonesia dukung inisiatif WHO kembangkan vaksin terbaru TB

Agus menambahkan, pada saat ini pemerintah terus berupaya mengintensifkan program pengendalian TB melalui gerakan temukan dan obati sampai sembuh (TOSS).

"Gerakan TOSS TB ini merupakan suatu bentuk kampanye yang bertujuan untuk bergerak bersama menemukan kasus tuberkulosis," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022