Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis mata konsultan neuro oftalmologi Dr. dr. Antonia Kartika, SpM(K), M.Kes mengatakan bahwa Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day yang diperingati setiap 13 Oktober merupakan pengingat agar masyarakat mencintai kesehatan mata.

“Hari Penglihatan Sedunia merupakan suatu pengingat bagi kita untuk mencintai mata kita. Kita diundang atau diajak untuk mengingat kembali atau sadar akan pentingnya kesehatan mata kita,” kata dokter dari Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo Bandung itu dalam diskusi virtual yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Tidak hanya itu, Hari Penglihatan Sedunia juga mengingatkan kembali pada masyarakat tentang bagaimana cara melindungi kesehatan mata dan mempertahankan mata untuk tetap sehat, tidak hanya saat ini tetapi juga untuk hari mendatang.

“Jadi World Sight Day ini diperingati tujuannya adalah sebagai hari kepedulian internasional. Kepedulian terhadap apa? Tentunya terhadap isu-isu global tentang kesehatan mata yang di dalamnya ada gangguan penglihatan dan kebutaan,” kata Antonia.

Baca juga: Dokter sarankan orang tua periksakan mata anak sejak dini

Ia menegaskan bahwa indikator mata yang sehat bukan hanya apabila seseorang tidak menderita penyakit mata, melainkan juga memastikan bahwa fungsi penglihatan dan fungsi-fungsi mata lainnya harus maksimal.

“Fungsi mata tidak hanya untuk melihat tapi juga untuk menggerakkan bola mata ke kanan, kiri, atas, dan bawah. Jadi gerak bola mata harus bagus juga. Lalu bagaimana mata bisa fokus dekat dan fokus jauh dengan baik, itu juga tentunya memerlukan semua organ-organ mata dan persarafan yang baik,” katanya.

Ia mengatakan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan mata saat ini masih belum terlalu baik. Hal tersebut berdasarkan pengalaman Antonia ketika memberikan pelayanan kepada pasien.

Menurut dia, sebagian besar pasien yang datang ke rumah sakit untuk mencari pertolongan dokter mata biasanya karena sudah ada gangguan atau penyakit.

Baca juga: Perempuan hamil yang diabetes diimbau cek kesehatan mata sejak dini

“Jadi bukan untuk periksa rutin. Banyak juga keluhannya sudah berat, baru datang ke rumah sakit,” ujarnya.

Antonia mengatakan tidak ada waktu yang benar-benar tepat untuk memeriksakan mata, namun disarankan setidaknya dilakukan sebanyak satu kali dalam 6 bulan atau satu tahun sekali jika memiliki aktivitas yang sangat sibuk.

Ketika seseorang memiliki gangguan mata yang lebih serius, kata dia, dokter akan meminta pasien untuk kontrol rutin lebih sering dibandingkan orang sehat bukan pasien, misalnya sebulan sekali atau dua bulan sekali.

Melalui peringatan Hari Penglihatan Sedunia, Antonia mengajak masyarakat untuk melakukan pemeriksaan secara berkala walaupun merasa kondisi mata masih sehat.

Baca juga: Dokter: Konsumsi wortel tak bisa sembuhkan mata minus

“Sehingga nanti kita bisa mengetahui bagaimana kesehatan mata kita dan bisa melakukan pencegahan sebelum ada kejadian yang tidak diinginkan pada mata kita. Mata sehat sangat diperlukan untuk kehidupan kita sehari-hari,” katanya.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022