Makassar (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Hasanuddin kerjasama menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema “Lebah (Hymenoptera; Apoidea-Anthophila) Pahlawan Bagi Manusia dan Kesehatan Alam” secara virtual, Jumat.

Pusat Riset Biosistematik dan Evolusi BRIN Cibinong Prof Rosichon Ubaidillah MPhil PhD sebagai narasumber menjelaskan, Lebah (Apoidea-Anthophila) adalah Peterygota yang memiliki kekerabatan dengan tawon dan semut dan dikenal karena perannya sebagai penyerbuk serta dapat menghasilkan madu, royal jelly, propolis, dan lilin lebah.

Lebah adalah kelompok monofiletik dalam Apoidea yang saat ini disebut sebagai Anthophila yang terdiri dari 20.400 spesies dalam 7-9 famili.

Lebah ini juga memiliki proboscis panjang untuk mengisap nectar bunga dengan kekuatan antena yang terdiri dari 13 segmen pada lebah jantan dan 12 segmen pada lebah betina disertai kaki belakang yang memiliki pollen basket.

Baca juga: Madu hutan Punan bawa penghargaan untuk Berau Coal

Baca juga: PTBA-BKSDA Sumsel berdayakan masyarakat sekitar kawasan konservasi


Lebih lanjut dijelaskan, lebah disebut sebagai pahlawan bagi manusia dan kesehatan alam karena lebah memiliki sejumlah manfaat melalui dikembangkan dan diolah menjadi madu dan produk lainnya yang berkhasiat sebagai obat, dan peran lebah sebagai penyerbukan untuk persediaan makanan dan regenerasi tumbuhan.

“Banyak nilai yang dihasilkan lebah bagi makanan dan nutrisi, pakan ternak, bahan untuk industri dan penyerbukan. Ini membuktikan peran lebah sebagai penyedia pangan dan nutrisi, dan lebah penyerbuk sebagai bagian dari jejaring ekosistem, yakni sangat penting baik di ekosistem pertanian maupun dalam ekosistem kehutanan,” kata Prof Rosichon.

Lebih lanjut, Prof Rosichon menjelaskan interaksi antara tanaman dan serangga penyerbuk dan perubahan iklim adalah jaringan yang sangat kompleks dan masih belum dipahami.

Sehingga dalam proses pengembangannya sangat diperlukan adanya berbagai penelitian terkait untuk dapat meningkatkan jumlah produksi dalam memberi manfaat bagi kehidupan manusia dan alam.

Sementara itu, Dekan FMIPA Unhas Dr Eng Amiruddin, mengatakan kegiatan seperti ini selain menjadi sarana pengembangan wawasan ilmu pengetahuan dan informasi, juga sebagai salah satu strategi peningkatan kerja sama dan membuka akses jaringan yang meluas.

“Pelaksanaan kuliah umum menjadi salah satu kegiatan dalam mendukung program pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Hasanuddin, yakni salah satunya implementasi perluasan kerjasama FMIPA dalam melakukan kolaborasi bersama mitra perguruan tinggi maupun lembaga penelitian,” ucapnya.*

Baca juga: Menjaga hutan dengan membudidayakan lebah madu

Baca juga: Perhutani bangun bisnis madu terintegrasi

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022