Sebanyak 29 sertifikat e-Pas kapal kapasitas satu hingga enam gross tonnage (GT) kami bagikan secara gratis.
Tanah Bumbu (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin, Kalimantan Selatan menerbitkan daftar keabsahan kapal berbasis elektronik atau e-Pas kecil secara gratis kepada nelayan di "Bumi Bersujud" ini.

"Sebanyak 29 sertifikat e-Pas kapal yang memiliki kapasitas satu hingga enam gross tonnage (GT) kami bagikan secara gratis untuk meringankan beban hidup nelayan," kata Kepala KSOP Kelas III Kotabaru-Batulicin Samsuddin, di Batulicin, Jumat.

Ia mengatakan, e-Pas kecil adalah surat tanda keabsahan kapal yang diperuntukkan bagi kapal-kapal dengan tonase kotor kurang dari tujuh GT.

Sebagian besar, ujar Samsuddin, terdiri atas kapal-kapal tradisional serta kapal nelayan dengan jumlah yang banyak.

Menurut dia, e-Pas kecil sangatlah penting dimiliki oleh kapal-kapal berukuran kurang dari tujuh GT.

Selain untuk menunjang keselamatan pelayaran, berguna juga untuk mendata dan memverifikasi ulang kapal-kapal yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

E-Pas Kecil ini juga diatur dalam SE Dirjen Perhubungan Laut Nomor SE.1/DJPL/2020 yang menyatakan bahwa Pas Kecil yang selama ini beredar diubah menjadi STKK berbentuk pas kecil berbasis elektronik (e-Pas Kecil).

Dia mengungkapkan, e-Pas kecil berbentuk kartu berukuran panjang 8,5 cm, tinggi 5,4 cm, dengan ketebalan 0,2 cm dan dilengkapi dengan barcode.

Sebelumnya, KSOP Kelas I Banjarmasin juga telah mengoptimalkan layanan mudah dan cepat melalui aplikasi Sistem Informasi Sertifikasi Keselamatan Kapal (Siska).

Sistem ini membantu mempermudah dalam proses penertiban sertifikasi keselamatan kapal kapan pun dan dimana pun dengan memangkas birokrasi jika dilakukan secara manual.

Kemudian bagi pengguna jasa, bisa memonitor seluruh kegiatan sertifikasi kapal yang sedang dilakukan sehingga terjamin keselamatan pelayaran.
Baca juga: Kemenhub buka gerai penerbitan pas kecil gratis di Pelabuhan Jambi
Baca juga: Pemberlakuan pas merah di PLBN Badau tunggu kesiapan Malaysia

Pewarta: Imam Hanafi/sujud mariono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022