biasanya kalau musim hujan, nyamuk berkembang biak lebih cepat, termasuk nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus dengue
Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Madiun, Jawa Timur, meminta warga rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus guna mengantisipasi dan mencegah penularan penyakit demam berdarah (DB) yang mengancam saat musim hujan.

"Sebenarnya kasus DB itu tidak bergantung musim. Musim kemarau pun ada temuan kasus DB. Tetapi biasanya kalau musim hujan, nyamuk berkembang biak lebih cepat, termasuk nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus dengue," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani di Madiun, Sabtu.

Denik menyebut banyak tempat penampungan air dan genangan kala musim hujan yang bisa menjadi tempat berkembang biak. Karenanya, dia mengimbau warga Kota Madiun untuk menggalakkan 3M plus.

"Aksi 3M demam berdarah berbeda dengan 3M COVID-19, ya. Kalau 3M DB dilakukan dengan menguras, menutup dan mengubur tempat-tempat penampungan air. Plusnya adalah upaya pencegahan dari gigitan nyamuk. Bisa pakai lotion anti-nyamuk, tambah penutup tempat tidur dan memakai pakaian tertutup," katanya.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes-PPKB), sejak Januari hingga pertengahan Oktober 2022 sudah ada 189 kasus DB di Kota Madiun.

Baca juga: Dinkes Kabupaten Madiun catat 212 kasus DB Januari-awal Agustus 2022

Baca juga: Dinkes Kota Madiun siagakan faskes antisipasi lonjakan kasus COVID-19


Denik menyebut memang belum ada kenaikan kasus pada bulan ini. Bahkan, tercatat ada penurunan sejak Agustus kemarin. Selama Agustus, tercatat ada tujuh kasus. Sedang, pada September ada enam kasus. Sementara itu, Oktober hingga pertengahan ini tercatat ada empat kasus.

"Yang tinggi kasusnya malah di bulan April sampai Juni kemarin. Ada 30 kasus lebih di setiap bulannya," katanya.

Kasus tertinggi tercatat pada bulan April lalu dengan 32 kasus. Kebanyakan pasien adalah anak-anak usia 5-14 tahun.

Selain harus rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus yang terdiri dari menguras bak mandi, menutup penampungan air, dan mengubur atau memanfaatkan barang-barang bekas, Dinkes juga melakukan pengasapan atau fogging di daerah yang terdapat temuan kasus DB.

Dinkes juga melibatkan kader juru pemantau jentik (jumatik), posyandu, dan PKK untuk gencar melakukan sosialisasi tentang waspada DB dan rajin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), utamanya saat musim hujan.

Baca juga: Kota Madiun jadi percontohan program penuntasan STBM di Jawa Timur

Baca juga: Dinkes: 3.700 balita di Kabupaten Madiun-Jatim alami "stunting"

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022