Surabaya (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Anti Narkotika (Granat) Jawa Timur mengecam perwira tinggi polisi yang terlibat kasus narkotika, psikotropika dan obat terlarang (narkoba).

Ketua DPD Granat Jatim, Arie Soeripan, di Surabaya, Minggu, menunjuk kepada seorang perwira tinggi berpangkat jenderal bintang dua yang belum lama lalu ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba.

Baca juga: LKAAM Sumbar bahas status gelar adat Irjen Pol Teddy Minahasa

Di sisi lain, dia mengapresiasi kinerja kepolisian yang bergerak cepat menangkap Inspektur Jenderal Polisi Teddy Minahasa yang disebut terlibat kasus narkoba.

Termasuk mendukung Presiden Joko Widodo yang telah memanggil seluruh Kapolda dan Kapolres se-Indonesia untuk mengembalikan kepercayaan institusi kepolisian kepada masyarakat.

Baca juga: Polda Metro tangani kasus penyalahgunaan narkoba Irjen TM

Selanjutnya, dia berharap seluruh jajaran kepolisian untuk tidak bermain-main dengan tindak kejahatan narkoba.

"Polri jangan sampai terlibat kasus narkoba dan judi daring," kata dia.

Sementara itu, DPD Granat Jatim saat ini sedang menggelar pemilihan Duta Anti Narkoba untuk wilayah provinsi setempat tahun 2022. 

Baca juga: Pakar Hukum: Penangkapan Teddy Minahasa upaya pembersihan Polri

Hari Sabtu, 15 Oktober 2022 telah memasuki babak semi final yang berlangsung di Kampus Universitas 17 Agustus Surabaya. Sebanyak delapan pasang putra dan putri lolos ke Grand Final.

Para finalis akan mengikuti karantina atau pembekalan selama dua hari pada 22-23 Oktober mendatang.

Nantinya akan terpilih tiga pasang finalis putra-putri sebagai Duta Anti Narkoba Granat Jatim 2022, yang akan bertugas membentengi remaja dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

"Selain itu juga mengajak remaja memerangi narkoba," kata dia. 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022