Simpang Empat, - (ANTARA) -
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI) membantu perbaikan 1.111 unit rumah rusak berat akibat gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat dengan mengirim dana sebesar Rp 27.775.000.000 kepada Pemkab setempat.
 
"Saat ini pembangunan sudah dimulai dengan sistem aplikator reimburse atau penggantian biaya," kata Kepala BNPB Suharyanto di Simpang Empat saat melakukan kunjungan kerja dan monitoring serta evaluasi penanggulangan bencana alam gempa bumi d Pasaman Barat, pada, Senin.
 
Ia menyatakan setiap daerah harus memahami kondisi daerahnya masing-masing, sehingga ketika terjadi bencana penanganan dapat segera ditangani dan tidak memerlukan waktu yang lama.
 
"Ketika terjadi bencana, kita harus cepat tanggap, lakukan gerakan dengan cepat, data korban dan kerugian dengan cepat. Jangan buat masyarakat lama menunggu," katanya.

Baca juga: Siswa di 14 sekolah Talamau Pasaman Barat masih belajar di tenda

Baca juga: BNPB: 1.111 unit rumah rusak berat dampak gempa Pasaman
 
Kejadian gempa di Pasaman Barat, katanya, sudah 8 bulan lamanya. Jangan sampai penanganan yang ini belum tuntas, sudah datang lagi bencana yang lain.
 
"Namun, kita tidak mengharapkan hal itu. Semoga bencana gempa tidak lagi terjadi di Pasaman Barat," ujarnya.
 
Ia menyebutkan, pihaknya telah menerima data rumah rusak berat dari Pemkab Pasaman Barat sebanyak 1.111 unit dengan total bantuan satu unit senilai Rp 50 juta.
 
Dana Siap Pakai (DSP) BNPB berupa bantuan dana stimulan perbaikan rumah rusak berat juga telah ditransfer ke rekening virtual account yang telah dibuat pada BRI Cabang Simpang Empat dan telah diterima transfer dana DSP dari BNPB sejumlah Rp27.775.000.000 pada tanggal 29 September.
 
"Dana itu untuk pembangunan rumah rusak berat sekitar 50 persen. Saat ini sedang dibangun sebanyak 30 unit untuk kunjungan Presiden dengan sistem reimburse yang dibantu oleh aplikator. Tentunya rumah ramah gempa," katanya.
 
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan Pemkab Pasaman Barat diminta untuk berkoordinasi dengan BNPB dan BPKP, sehingga masyarakat tidak lama menunggu.
 
"Pemkab juga diharapkan membuat peraturan daerah tentang bencana terutama untuk daerah rawan gempa. Daerah juga harus tanggap dalam menyikapi dan menyelesaikan bencana alam yang terjadi," katanya.
 
Sementara itu Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan dari pemerintah pusat terutama untuk 1.111 unit rumah rusak berat senilai Rp50 juta per unit, rusak sedang Rp20 juta dan rusak ringan berkisar Rp3 juta hingga Rp5 juta.
 
"Kemudian untuk rumah rusak sedang sebanyak 1.171 unit akan dibantu oleh pemerintah Provinsi Sumbar. Untuk kategori rusak ringan akan dibantu oleh pemerintah daerah dengan data sementara sebanyak 2.172 unit," katanya.*

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022