Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah menyiapkan dana senilai Rp22,104 miliar untuk membantu korban gempa di Afghanistan dengan 17 jenis barang yang akan disalurkan.

"Untuk barang-barang yang disiapkan untuk dikirim ke Afghanistan, sudah ada permintaan tidak mengirimkan bahan makanan, tetapi karena di sana akan memasuki musim dingin pada awal Desember 2023 ini, maka barang-barang yang kita kirim juga disesuaikan dengan kebutuhan, ini ada 17 jenis," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, 17 jenis barang tersebut di antaranya tenda pengungsi, tenda keluarga besar, genset, velbed, kasur lipat, peralatan kebersihan, selimut, jaket musim dingin, perkakas tukang, pakaian dalam, kantong tidur, penyaringan air bersih, lampu solar, perlengkapan bertahan hidup, baju gamis, dan peralatan kebersihan wanita.

"Tadi disampaikan juga dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), bahwa barang-barang ini akan berkembang terus, kami selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Afghanistan dan Kemenlu, sehingga apabila ada barang tambahan nanti disiapkan," ujar dia.

Ia juga menjelaskan, bantuan tersebut baru dari pemerintah saja, sambil sementara menunggu bantuan-bantuan lain dari TNI, Polri dan organisasi-organisasi maupun lembaga kemasyarakatan seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lain sebagainya.

Baca juga: Kemenkes kelola bantuan senilai Rp18 miliar untuk Palestina

Baca juga: Warga Gaza hadapi kelaparan akibat bantuan kemanusiaan masuk terbatas


Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang disalurkan untuk Afghanistan ini merupakan bagian dari diplomasi secara halus atau soft diplomacy ke negara-negara Asia Tengah.

"Pengiriman bantuan kemanusiaan ini bernilai strategis bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen kemanusiaan dan citra baik di mata internasional, sebagai upaya soft diplomacy juga dari Indonesia ke negara-negara Asia Tengah, termasuk Afghanistan," ujar Muhadjir.

Ia melaporkan, berdasarkan situasi terkini di Afghanistan, ada 1.480 orang meninggal, 1.950 orang luka-luka, serta 43 ribu orang terdampak langsung akibat gempa, dan 114 ribu orang di antaranya membutuhkan bantuan kegawatdaruratan.

"Pengiriman bantuan kemanusiaan akan dilakukan melalui BNPB dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan, dan ini sudah kita koordinasikan antara Kemenlu dan Kemenkes mengenai apa saja yang dibutuhkan untuk mereka yang terdampak," katanya.

Baca juga: Pakistan buka lintas perbatasan, percepat repatriasi warga Afghanistan

Baca juga: Afghanistan bertahan dari kemiskinan, dampak sanksi AS di musim dingin


Ia juga menuturkan, skema pembiayaan dan pemberian bantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku, yakni melalui International Federation Red Cross, yang akan menyiapkan alutsista dan personel.

"Pemerintah saat ini juga tengah menunggu arahan dari Presiden untuk langkah selanjutnya," ucap Muhadjir.

Ia juga menyebutkan, penguraian bantuan kemanusiaan ini akan melibatkan instansi, lembaga, dan kementerian terkait lain termasuk TNI, Polri, organisasi filantropi, sosial-kemasyarakatan, maupun pribadi dan masyarakat umum.

Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Herat, Afghanistan, dan provinsi-provinsi lain di bagian barat negara itu pada Sabtu (7/10/2023).

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023