beberapa titik rawan bencana alam di Kabupaten Rejang Lebong seperti banjir terutama dalam wilayah Kecamatan Curup Kota, kemudian Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu dan Kecamatan Kota Padang.
Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan lokasi rawan bencana alam di daerah itu saat ini terdapat 40 titik.

"Saat ini di Kabupaten Rejang Lebong ada 40 titik rawan bencana alam tersebar dalam 15 kecamatan. Potensi kerawanan bencana alam ini diantaranya banjir, gunung meletus, tanah bergerak atau longsor, angin puting beliung dan kebakaran hutan," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong Shalahudin di Rejang Lebong, Selasa.

Dia menjelaskan, beberapa titik rawan bencana alam di Kabupaten Rejang Lebong seperti banjir terutama dalam wilayah Kecamatan Curup Kota, kemudian Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu dan Kecamatan Kota Padang.

Sedangkan untuk daerah rawan bencana gunung meletus, kata dia, dengan radius 5 km dari puncak Gunung Api Bukit Kaba yakni Kecamatan Selupu Rejang, Sindang Kelingi dan Kecamatan Sindang Dataran.

Kemudian untuk daerah rawan tanah longsor meliputi sejumlah desa yang berada di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumsel yang meliputi wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding, Binduriang dan Sindang Kelingi, serta sepanjang Jalan Lintas Curup-Kabupaten Lebong.

Selain itu tanah longsor ini juga kerap terjadi di wilayah kecamatan yang berada di wilayah pedalaman seperti Kecamatan Kota Padang dan Sindang Dataran.

"Kalau untuk angin puting beliung kebanyakan terjadi dalam wilayah Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya, dan untuk kebakaran hutan sering terjadi di wilayah Kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Selupu Rejang, Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya," terangnya.

Menurut dia, saat ini cuaca di wilayah itu dan daerah lainnya di Provinsi Bengkulu sedang dalam cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir sehingga berpotensi terjadinya banjir, tanah longsor, angin puting beliung.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam akibat cuaca ekstrem tersebut, kata dia, pihaknya telah menyiagakan personel dari Pusdal ops, kemudian relawan BPBD tersebar di 156 desa dan kelurahan, serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.

Dia mengimbau kalangan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong untuk meningkatkan kewaspadaan diri dengan tidak berteduh di bawah pohon saat hujan karena berpotensi roboh, kemudian mengungsi ke tempat yang aman saat hujan turun dengan intensitas lebat dalam waktu yang lama.
Baca juga: BPBD peringatkan warga potensi bencana akibat cuaca ekstrem
Baca juga: BPBD: 23,5 hektare sawah rusak akibat banjir di Rejang Lebong
Baca juga: BPBD Rejang Lebong minta warga waspadai dampak cuaca ekstrem

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022