UMKM bisa dibilang menonjol di masa-masa sulit
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut nilai-nilai Pancasila sejatinya dapat digunakan masyarakat untuk melewati masa sulit.

“Nilai-nilai Pancasila sejatinya bisa diterapkan oleh semua pihak untuk bisa saling bergotong royong agar bisa bangkit bersama melewati masa-masa sulit,” ujar Teten dalam diskusi yang diselenggarakan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya di Jakarta, Selasa.

Di hadapan ratusan mahasiswa, Teten menambahkan bahwa ke depan tantangan akan semakin berat karena diperkirakan situasi dunia situasi dunia menghadapi jurang resesi pada 2023.

“Semangat dan nilai Pancasila terwujud dalam ekonomi Pancasila yang terlihat secara jelas dalam situasi krisis di saat pandemi. Jiwa gotong royong, saling membantu, dan juga kekeluargaan. Pemerintah dan semua komponen bangsa, termasuk UMKM sama-sama berpartisipasi menjaga ekonomi nasional. Peran UMKM bisa dibilang menonjol di masa-masa sulit,” kata Teten lagi.

Ekonomi Pancasila sudah teruji dalam berbagai krisis ekonomi nasional sehingga layak menjadi pilar untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, termasuk kalangan mahasiswa yang ingin terjun dalam bisnis UMKM.

Baca juga: Erick Thohir: Sila ke-5 Pancasila merupakan fundamental ekonomi RI
Baca juga: Ketua MPR sebut Indonesia harus kembangkan sistem perekonomian merdeka

Rektor Unika Atma Jaya, Dr Agustinus Prasetyantoko, mengatakan ada nilai dalam Pancasila yang sangat jelas yakni aspek keadilan yang mana teknologi membantu perluasan akses bagi generasi muda dan mahasiswa untuk terjun dalam berwirausaha, dan juga di sektor UMKM.

“Atma Jaya sendiri saat ini mempunyai ‘Atma Jaya Inkubator Bisnis’ sebagai wadah untuk melatih kemampuan wirausaha mahasiswa yang kreatif dan inovatif. Dunia pendidikan merupakan komponen penting dalam Ekonomi Pancasila guna mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara.” kata Prasetyantoko yang juga dikenal sebagai ekonom nasional itu.

Disinggung terkait mata uang kripto yang semakin diminati generasi muda, Prasetyantoko menjelaskan, secara inovasi kripto adalah hal yang tidak dapat dielakkan dan memang menarik.

Namun masalahnya aset kripto tidak memiliki underlying, basisnya, tidak ada institusi resmi yang mengeluarkannya.

“Ini yang perlu dilihat apakah manfaat atau risikonya yang lebih banyak, hal ini yang perlu dipahami lebih lanjut,” terang dia.

Baca juga: Bamsoet ajak rawat nilai Pancasila maksimalkan ketahanan nasional
Baca juga: Hamdan Zoelva: Ekonomi kerakyatan lebih selaras dengan nilai Pancasila

Pesohor ternama Tanah Air, Christian Sugiono, mengatakan mahasiswa perlu untuk terus mengekspos diri di garda terdepan dalam mempelajari teknologi.

“Cobalah mengambil esensi teknologi agar dapat dikembangkan lebih luas. Salah satunya dengan menjadi seorang pengusaha sehingga bisa memberi dampak sosial bagi banyak orang, demi Indonesia yang lebih maju,” kata Christian.

Staf khusus Presiden, Angkie Yudistia, menambahkan perlunya generasi muda untuk mengadaptasi kompetensi teknis terutama dalam literasi keuangan karena dalam mengelola perhitungan keuangan apapun yang terjadi ke depan kita akan mampu bertahan.

Baca juga: Ketua DPD: Koreksi pasal 33 untuk kembali pada ekonomi Pancasila
Baca juga: Ekonomi Pancasila topang perekonomian nasional

 

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022