Surabaya (ANTARA) - Misi dagang antara Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan Nangroe Aceh Darussalam mencatat transaksi Rp197,02 miliar.


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu, mengatakan, misi dagang tersebut adalah hubungan kerja sama yang dilakukan secara proaktif oleh Provinsi Jatim dan Aceh.


"Jatim dan Aceh telah menjalin hubungan dagang yang luar biasa. Sehingga neraca perdagangan kedua provinsi akan dapat saling terdongkrak," kata Khofifah.


Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyampaikan misi dagang yang dilakukan dengan provinsi mitra adalah bentuk kolaborasi lintas sektor. Hingga saat ini, Jawa Timur telah menggelar misi dagang ke 27 provinsi.


Menurut dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tercatat transaksi Rp34,12 miliar pada tahun 2021.


"Alhamdulillah, selama delapan jam misi dagang di Aceh pada Selasa (25/10) kemarin tercatat 33 transaksi dengan total nilai 197 milliar," ujar Khofifah.


Angka tersebut terdiri dari nilai muat atau penjualan Jatim atas Aceh sebesar Rp161,8 miliar.


Beberapa komoditas yang disuplai Jatim untuk Aceh antara lain bahan bangunan, rokok, tekstil, bahan baku kulit, kerja sama pengolaan kawasan industri serta alat kesehatan.


Sementara nilai bongkar atau pembelian Jatim atas Aceh mencapai Rp35,1 miliar untuk beberapa komoditas, antara lain udang vaname, kopra, kas kas seta kepiting soka.
 

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022