Karawang, Jabar (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengatakan rencana pembentukan Divisi III Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) di Papua tidak berkaitan dengan perkembangan politik yang tengah terjadi di wilayah itu. Pembentukan divisi Kostrad di Papua adalah bentuk strategi pertahanan RI, menjaga dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), katanya, kepada ANTARA setelah memberikan pengarahan pada peserta latihan kader Danton ke atas di jajaran Kostrad di Mako Latihan Kostrad Sanggabuwana, Karawang, Kamis. "TNI memiliki tugas pokok untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, sehingga jika TNI menempatkan pasukannya di seluruh wilayah Indonesia itu wajar," kata Djoko. Penempatan pasukan TNI, termasuk rencana pembentukan divisi III Kostrad, jangan dipandang sebagai upaya TNI untuk melakukan tindakan yang bersifat militeristik terhadap segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara. "Semata-mata itu merupakan bagian dari strategi pertahanan nasional untuk mengamankan dan menjaga kedaulatan RI. Jangan lalu dikait-kaitkan dengan situasi politik dan segala macamnya," ujarnya menegaskan. Kalaupun, tambah Djkoko, TNI melakukan pelanggaran masyarakat atau komponen bangsa lain dapat menggugat melalui saluran yang sesuai dengan aturan perundang-undangan yang ada. "Sekarang ada UU TNI, jika prajurit menyimpang dari aturan itu maka masyarakat atau komponen bangsa lainnya toh bisa menggugat. Bukan lalu mencurigai keberadaan TNI di seluruh wilayah RI. Itu hal yang wajar untuk mengamankan dan menjaga kedaulatan bangsa," katanya. Tentang realisasi pembentukan Divisi III Kostrad di Papua itu, Panglima TNI, menegaskan, tetap akan menjadi program jangka menengah dan panjang TNI sebagai bagian dari strategi pertahanan negara. "Itu tetap akan menjadi bagian dari program jangka menengah dan panjang TNI sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional. Jadi bukan karena adanya persoalan separatisme atau konflik politik di Papua," ujarnya. Latihan Kader yang diikuti sekitar 560 personel Kostrad ini berlangsung selama dua minggu, diikuti oleh Komandan Satuan Setingkat Danton, Komandan Satuan Setingkat Danyon di Jajaran Kostrad. Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Djoko Santoso dan Panglima Kostrad Letnan Jenderal Hadi Waluyo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006