Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Panitia Acara (Steering Committee) World Peace Forum (WPF) Ke-8 Syafiq A. Mughni menyampaikan forum tersebut bakal menghadirkan pernyataan pembentukan gerakan "World Fulcrum of Wasatiyat Islam" atau "Poros Dunia Wasatiyat Islam".

"Ada semacam pernyataan terbangunnya atau terbentuknya 'World Fulcrum of Wasatiyat Islam' agar (prinsip jalan tengah atau wasatiyat Islam) tidak hanya menjadi wacana yang beredar di kalangan tokoh-tokoh tertentu yang hadir, tetapi juga ada gerakan yang berkelanjutan," ujar Saviq, dalam konferensi pers di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin.

Melalui keberadaan "World Fulcrum of Wasatiyat Islam" atau "Poros Dunia Wasatiyat Islam", lanjut dia, diharapkan masyarakat internasional bisa mengadopsi wasatiyat Islam dalam pemikiran keagamaan maupun praktik keagamaan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan dunia yang damai, adil, dan sejahtera.

Adapun pernyataan pembentukan gerakan tersebut, dijadwalkan dihadirkan melalui deklarasi yang disampaikan oleh Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Din Syamsuddin pada sesi penutupan WPF Ke-18, 18 November 2022 di Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: CDCC gelar WPF Ke-8 ajukan prinsip jalan tengah bangun dunia damai

Baca juga: Megawati bertemu tokoh internasional jelang pembukaan WPF VIII


Selain "World Fulcrum of Wasatiyat Islam", akan dideklarasikan pula pernyataan pembentukan "The Oriental and Tionghuan Wisdom and Studies Center" untuk mengoptimalkan perwujudan dunia yang damai, adil, dan sejahtera.

WPF merupakan salah satu forum pertemuan dan diskusi yang menghadirkan para tokoh lintas agama, cendekiawan, tokoh-tokoh yang pernah ataupun sedang menduduki posisi di pemerintahan, serta beberapa pelaku usaha.

Mereka berdiskusi mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan perdamaian dunia melalui satu topik besar, yakni "One Humanity, One Destiny, and One Responsibility" atau "Satu Kemanusiaan, Satu Tujuan, dan Satu Tanggung Jawab".

WPF Ke-8 merupakan kegiatan yang diselenggarakan atas kerja sama CDCC dengan The Cheng Ho Multiculture Education Trust pimpinan Tan Sri Lee Kim Yew, Muhammadiyah, serta Universitas Muhammadiyah Surakarta dan akan digelar pada 17-18 November di Solo, Jawa Tengah.

WPF Ke-8 mengangkat tema dari topik besar itu, yakni "Human Fraternity and The Middle Path as The Foundations for a Peaceful, Just, and Prosperous World" atau "Persaudaraan Kemanusiaan dan Jalan Tengah sebagai Fondasi atau Dasar dari Dunia Damai, Adil, Sejahtera".

Baca juga: Indonesia tuan rumah Forum Perdamaian Dunia

Dalam kesempatan yang sama, melalui tema itu, Din mengatakan WPF Ke-8 mengajukan prinsip persaudaraan kemanusiaan dan jalan tengah untuk dibahas sebagai upaya membangun dunia damai, adil, dan sejahtera.

"Kami ingin ajukan persaudaraan dan jalan tengah. Ini dua hal yang menyatu bisa dijadikan dasar untuk membangun dunia damai, adil, sejahtera. Keduanya ini, human fraternity (persaudaraan kemanusiaan) dan the middle path (jalan tengah) kita yakini sebagai prinsip Islam (jalan tengah dalam Islam dikenal sebagai wasathiyah atau moderat)," ujar dia.

Sejauh ini, diketahui sejumlah tokoh yang dijadwalkan hadir adalah Vice President of The G20 Interfaith Association Katherine Marshall, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Muslim Dunia Muhammad Al Issa, Sekjen Muslim Council of Elders Mohamed Abdel Salam, dan Dewan Kepausan Vatikan untuk Dialog Antaragama Rev. Laurent Basanese.

WPF Ke-8 juga digelar berdekatan dengan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Solo pada 19-20 November 2022 sehingga para peserta diundang menghadiri perhelatan akbar tersebut.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022