Tema "STQH 2022 Mewujudkan Generasi Milenial Qurani" diharapkan menyosialisasikan nilai-nilai prinsip Al Quran dan Hadits, dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Depok (ANTARA) - Wali Kota Depok, Jawa Barat, Mohammad Idris berharap ajang Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) mampu mewujudkan generasi milenial Qurani dengan menyosialisasikan nilai-nilai prinsip Al Quran dan Hadits, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya berharap adik-adik generasi milenial yang berprestasi dan meraih juara STQH saat ini diprioritaskan bisa masuk ke sekolah-sekolah yang memang mereka akan masuk ke jenjang tersebut, Itu harus diupayakan," katanya saat membuka STQH Kota Depok 2022, di Depok, Rabu.

Mohammad Idris menginginkan para juara STQH Kota Depok 2022 harus diprioritaskan untuk masuk ke sekolah-sekolah sesuai jenjang pendidikan mereka.

Untuk itu katanya, diperlukan kerja sama nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota (Pemkot) dan Kementerian Agama (Kemenag), sebagai landasan kerja sama dalam pemberian bantuan pendidikan untuk anak-anak berprestasi di STQH.

"Makanya nanti harus diperkuat dengan MoU atau perjanjian kerja sama dalam bidang apa, sebab Kemenag kan vertikal dasarnya MoU agar bisa kita leluasa menggunakan APBD," katanya.

Wali Kota mengatakan melalui tema "STQH 2022 Mewujudkan Generasi Milenial Qurani" diharapkan menyosialisasikan nilai-nilai prinsip Al Quran dan Hadits, serta bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Mudah-mudahan ini bagian dari pada amal salih kita di hadapan Allah SWT dan amal bakti dan jasa kita kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu mewujudkan anak-anak bangsa yang berkualitas, serta beragama," katanya.

Ia menambahkan, STQH Tingkat Kota Depok Tahun 2022 diselenggarakan mulai tanggal 2 hingga 4 November 2022, dengan desain STQH Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan (prokes).

"Terdapat empat mata lomba yang diikuti oleh peserta putra maupun putri di STQH Tingkat Kota Depok 2022. Yaitu, cabang Tilawatil Alquran, cabang Tahfiidz Al-Quran, cabang tafsir Alquran dan cabang musabaqah hadits nabi, cabang hafalan 100 hadits dengan sanad dan golongan hafalan 500 hadits tanpa sanad," demikian Mohammad Idris.

Baca juga: Kapuspitek yakin generasi milenial Qurani bisa lewati gelombang disrupsi

Baca juga: Wujudkan generasi Qurani, UNP gelar lomba MTQ mahasiswa

Baca juga: Muhammadiyah dukung "Pamekasan Hebat" melalui generasi Qurani

Baca juga: Banda Aceh berupaya lahirkan generasi Qurani

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022