Jakarta (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat sebagai penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) menggelar sistem kualifikasi PON XXI/2024 di Aceh - Sumatera Utara (Sumut) di Jakarta, Senin.

Kegiatan sosialisasi tersebut merupakan kelanjutan dari kegiatan KONI Pusat bersama seluruh cabang olahraga peserta PON XXI/2024 yang digelar pada 24-25 Oktober 2022, membahas "Penyusunan Pedoman Sistem Kualifikasi Cabor PON XXI/2024 Aceh-Sumut" yang bertujuan untuk kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi kualifikasi.

"Kegiatan Penyusunan Pedoman Sistem Kualifikasi adalah yang pertama kali, karena perlunya atensi lebih untuk pra-kualifikasi, dan kualifikasi. PON XXI/2024 Aceh-Sumut merupakan PON Pertama yang diselenggarakan di dua provinsi," ujar Sekretaris Jenderal KONI Pusat Tb.Lukman Djajadikusuma dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

"Oleh karenanya, harus ada langkah antisipasi dengan persiapan yang lebih matang dari sebelumnya, antara lain dengan pemantapan standarisasi dalam hal perencanaan dan pedoman kegiatan sejak dini."

Sekjen KONI Pusat berharap pelaksanaan rangkaian kualifikasi dan PON mendatang dapat terselenggara lebih baik, terpadu, lancar dan terarah.

"Sejak kualifikasi, kualitas pertandingan harus baik dengan merujuk Technical Hand Book (THB) sebagai pedoman lengkap. KONI Pusat berharap suksesnya PON, diawali dengan kualifikasi yang sukses. Saya berharap KONI Provinsi memahami serta memedomani sistem yang sudah disiapkan sehingga dapat mempersiapkan atlet dengan lebih matang," kata Ade Lukman.

Baca juga: KONI mulai susun pedoman sistem kualifikasi PON Aceh-Sumut 2024

Ketua Bidang (Kabid) Sports Science KONI Pusat Lilik Sudarwati memberikan sosialisasi program pendampingan bidang sports science dan IPTEK KONI Pusat.

Menurut Lilik, dalam menyiapkan atlet, sports science harus diterapkan dengan maksimal. Dia menekankan bahwa penting untuk memahami kondisi atlet sejak awal.

"Yang pertama kali kita lakukan, kita screening atlet dengan detail," ujar Lilik.

Dia menambahkan untuk mendukung atlet dibutuhkan beberapa aspek, mulai dari kebugaran hingga psikologis. Meskipun, dia mengakui, bahwa beberapa tes yang diperlukan cukup mahal.

"Untuk menjadi juara itu memang mahal," kata Lilik.

Lebih lanjut, Lilik mengatakan atlet adalah aset bangsa, sehingga harus mendapatkan dukungan terbaik.

"Jangan sampai, gizi tidak mencukupi namun beban latihan tinggi. Itu dapat berdampak pada kesehatan atlet dan tentu efeknya kepada performa ketika berlaga," ujar Lilik.

Baca juga: KONI Pusat pastikan PON 2024 terselenggara dengan peralatan berstandar
Baca juga: Ketum KONI Pusat ajak semua pihak cetak sejarah sukses PON 2024

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022