rata-rata membuang limbah air tinja mengalir ke Sungai Musi
Palembang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan menyatakan Bakteri Escherichia coli (E.coli) menjadi polutan utama yang mencemari air aliran Sungai Musi di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pencemaran DLHP Sumsel Rezawahya di Palembang, Selasa, mengatakan E.coli merupakan bakteri yang hidup pada tinja manusia, sekaligus merupakan salah satu limbah domestik rumah tangga yang mencemari Sungai Musi.

"Hal tersebut terjadi karena rumah-rumah di Palembang  rata-rata membuang limbah air tinja mengalir ke Sungai Musi," katanya.

Baca juga: Jangan biarkan pencemaran Sungai Musi semakin parah
Baca juga: DLHP Sumsel sorot penurunan kualitas air Sungai Musi

Menurut dia, bakteri E.coli menjadi polutan atau penyebab pencemaran pada air Sungai Musi karena dapat memberi pengaruh buruk khususnya terhadap kesehatan manusia.

Pengaruh buruk itu di antaranya seperti menimbulkan penyakit diare, muntaber serta masalah pencernaan lain saat manusia mengkonsumsi air mengandung E.coli.

Oleh sebab itu, menurut dia, bakteri E.coli ini cukup menjadi masalah bagi masyarakat Palembang yang notabene menggunakan air Sungai Musi sebagai bahan baku kebutuhan rumah tangga, kata dia.

“Meskipun demikian, sebenarnya air Sungai Musi belum melewati batas baku mutu, atau aman karena diklasifikasikan ke dalam kelas 1 (merujuk pada PP nomor 22 tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) yang menyatakan air Sungai Musi masih dapat dimanfaatkan untuk air baku air minum. Tapi kalau semua air mengalir ke muara (Sungai Musi) dapat menjadi masalah,” jelasnya.

Baca juga: Tercatat 63 kasus pencemaran Sungai Musi
Baca juga: Tim ESN temukan indikasi pencemaran Sungai Musi semakin parah

Ia menyatakan, untuk mengatasi masalah tersebut saat ini Pemerintah Kota Palembang sedang melaksanakan pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) domestik.

IPAL domestik tersebut fungsinya untuk mengolah air yang kotor atau termasuk terkontaminasi bakteri E.coli agar bisa aman dan sesuai standar lingkungan.

Adapun pembangunan IPAL domestik itu sedang berlangsung tersebar ke beberapa titik sekitar aliran Sungai Musi Palembang, di antaranya, di Kelurahan 24 Ilir, Bukit Kecil atau dekat rumah susun Jalan Radial, dan Jalan Merdeka sekitar kantor Wali Kota.

“Pembangunan ini diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi masalah terkait pencemaran air limbah E.coli di Sungai Musi, sehingga lingkungan dan masyarakat lebih terjamin, sebab karena belum ada pengolahan IPAL domestik itu maka E-coli agak menjadi masalah,” tandasnya.

Baca juga: Dirjen cipta karya sebut proyek IPAL Palembang sasar 100.000 jiwa
Baca juga: PT PP mulai bangun IPAL di Palembang
Baca juga: Ipal bantuan Australia di Palembang jangkau 21 ribu rumah tangga

 

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022