capaian-capaian itu adalah merupakan hasil kolaborasi dari semua pihak
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menilai bahwa desa mampu diberikan kepercayaan untuk mengelola Dana Desa.

"Nada-nada minor sempat keluar sejak tahun pertama Dana Desa disalurkan, tapi hari ini kita bisa buktikan terjadi percepatan yang luar biasa di dalam proses pembangunan di desa," ujar Mendes PDTT dalam acara Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan, sejak tahun pertama implementasi Undang-Undang Desa pada tahun 2015 hingga 2022 ini, Dana Desa telah tersalurkan ke 74.961 desa sebesar Rp468 triliun.

"Besarnya Dana Desa tersebut telah meningkatkan jumlah keseluruhan APBDes," tutur Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Ia menambahkan, hasil pembangunan desa juga dapat dilihat dengan hasil pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM).

Baca juga: KPK ajak masyarakat cegah korupsi penggunaan dana desa
Baca juga: Kemenkeu dampingi 12 desa di Timor Tengah Selatan kelola dana desa

Ia mengemukakan, indeks itu dikembangkan untuk memberikan kerangka kerja pembangunan berkelanjutan bagi desa-desa, dalam mewujudkan kemajuan dan kemandirian desa.

Ia menyampaikan, ketika tahun pertama implementasi Undang-Undang Desa pada tahun 2015, jumlah desa berstatus mandiri hanya sebanyak 174 desa.

Pada tahun 2022 ini, kata Gus Halim, jumlah desa mandiri meningkat menjadi 6.238 desa mandiri.

Ia menambahkan, desa berstatus maju juga bertambah menjadi 20.249 desa pada 2022, dari 3.608 desa pada tahun 2015.

Begitu juga desa berkembang meningkat drastis, dari 22.882 desa pada tahun 2015, menjadi 33.902 desa berkembang pada
tahun 2022.

Baca juga: Mendes PDTT: Teknologi tepat guna tingkatkan produktivitas desa
Baca juga: Mendes PDTT minta desa pacu kinerja capai status desa mandiri

Sebaliknya, Mendes PDTT mengatakan, status desa tertinggal dan sangat tertinggal terus mengalami penurunan.

Tercatat, terdapat sebanyak 33.592 desa tertinggal dan 13.453 desa sangat tertinggal pada tahun 2015. Kini, tinggal 9.584 desa tertinggal dan 4.982 desa sangat tertinggal.

"Tentu capaian-capaian itu adalah merupakan hasil kolaborasi dari semua pihak. Semua itu meyakinkan kita bahwa desa-desa di Indonesia bisa," katanya.

Menurutnya, pembangunan di desa tidak mungkin terlaksana tanpa kolaborasi dan sinergi. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak menjadi bagian penting dari upaya percepatan pembangunan di desa.

Baca juga: Desa mandiri di Aceh meningkat jadi 224 desa

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022