Bagaimana kita mengambil keteladanan dari sikap dan jiwa kepahlawanan
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyebutkan pentingnya meneladani sikap dan jiwa pahlawan yang telah berjuang tanpa pamrih dengan mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Bagaimana kita mengambil keteladanan dari sikap dan jiwa kepahlawanan," ujar Abdul Mu'ti saat bedah buku Kontestasi Politik, Gerakan Islam Indonesia di Ruang Publik Digital di Jakarta, Kamis.

Mu'ti mengatakan memperingati Hari Pahlawan bukan hanya sekedar glorifikasi masa lalu maupun romantisme perjuangan para pahlawan. Tetapi, meneladani kegigihan para pahlawan saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari.

Para pahlawan telah berjuang tanpa pamrih untuk kemerdekaan bangsa Indonesia sehingga harus menjadi cerminan dalam setiap diri masyarakat Indonesia dalam melanjutkan cita-cita para pendahulu.

"Kami menyampaikan rasa syukur bahwa kita berkat jasa dan perjuangan dari para pahlawan menikmati kemerdekaan Indonesia," kata dia.

Baca juga: Aisyiyah siap tampung kader muda untuk perkuat dakwah berkemajuan

Baca juga: Aisyiyah perjuangkan isu stunting pada Muktamar 48 Muhammadiyah


Dia mengatakan pada masa lampau anak bangsa Indonesia berjuang dengan mengangkat senjata. Namun, saat kini tidak lagi, melainkan berjuang menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.

Senada dengan Abdul Mu'ti, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan peringatan Hari Pahlawan bukan hanya sekedar mengenang jasa-jasa para pendahulu yang telah berjuang dengan darah, keringat, hingga nyawa, tapi melanjutkan cita-cita mereka.

"Tentunya tantangan berbeda, kalau dulu para pahlawan berjuang untuk mengusir penjajah, memerdekakan Indonesia. Untuk ke depan bagaimana kita mengisi kemerdekaan itu dengan karya-karya yang bisa menjadikan Indonesia lebih maju, lebih unggul, dan bisa bersaing di dunia internasional," kata dia.

Menurutnya, banyak hal yang mesti dilakukan untuk melanjutkan cita-cita para pahlawan seperti melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Itu amanat yang dititipkan oleh para pahlawan kita. Bagaimana seluruh warga Indonesia terlindungi, bagaimana seluruh warga Indonesia merasa tersejahterakan dan tercerdaskan," katanya.

Baca juga: Ketum PP optimistis Muhammadiyah bergerak simultan dan berkelanjutan

Baca juga: Presiden dijadwalkan buka Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022