Pekanbaru (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia mempercepat rehabilitasi hutan bakau di beberapa daerah yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota yang di Provinsi Riau.

Kepala BRGM Hartono di Pekanbaru, Kamis, menyebutkan salah satu sumber pendanaan percepatan rehabilitasi mangrove ialah dukungan dana dari World Bank.

Di wilayah Riau sendiri ditargetkan seluas 6.300 hektare untuk percepatan rehabilitasi mangrove dengan dana sebesar Rp93 miliar.

"Dana ini tak hanya untuk penanaman, namun juga kegiatan pendukung lainnya seperti sosialisasi dan desa mandiri peduli mangrove," kata Hartono kepada ANTARA usai audiensi dengan Gubernur Riau.

Baca juga: 200.000 bibit mangrove ditanam di Bengkalis-Riau

Baca juga: Nanas hingga udang jadi upaya pencegahan Karhutla di Riau


Lanjutnya, agendanya menghadap Gubernur Riau ialah untuk melaporkan kepada seluruh Forkopimda tentang percepatan rehabilitasi mangrove 2022.

"Kami berharap mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau agar target yang kita kerjakan di 2023 dapat terealisasi dengan segera," sebutnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Riau Syamsuar mengungkapkan terima kasih kepada BRGM telah membantu pembangunan mangrove di wilayah Riau.

"Ada 72 desa di tujuh daerah di Riau yang menjadi sasaran kegiatan ini yaitu di Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Siak," tutur Syamsuar.

Dikatakannya, daerah ini dijadikan sasaran karena dinilai rawan terhadap gelombang dan abrasi. Sehingga, dengan program dari BRGM, diharapkan dapat mengatasi abrasi dan kerusakan yang disebabkan oleh adanya warga yang melakukan perambahan.

"Kita harap melakukan program ini dapat memberdayakan masyarakat agar mereka bisa menyayangi mangrove yang ada di pesisir. Kita harapkan pula luas mangrove di Riau dapat bertambah dan bermanfaat bagi rakyat," kata Syamsuar.*

Baca juga: Mengangkat potensi mangrove di Kepulauan Riau

Baca juga: BRGM kembangkan industri pakan ternak berbahan sagu di Riau

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa F
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022