Kami ingin kemampuan dokter di Tanah Air makin meningkat
Jakarta (ANTARA) - Para dokter dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita membagikan pengetahuan dan keterampilan mengenai penanganan masalah kandungan dan kelainan janin kepada dokter-dokter di Indonesia melalui acara simposium "The 3rd Indonesian Fetal and Reproductive Medicine (Ina Farm) 2022".

Simposium yang diselenggarakan oleh rumah sakit pemerintah itu mengambil tema “Facts and Beyond: Fertility and Fetal Programing” itu berlangsung pada 13-15 November 2022 di Jakarta.

“Kami ingin kemampuan dokter di Tanah Air makin meningkat dan dipercaya oleh warga lapisan menengah sehingga mereka tidak perlu lagi berobat ke luar negeri,” kata Direktur Utama RSAB Harapan Kita dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, MPh, MH.Kes. dalam pernyataannya, Selasa.

Baca juga: RSAB Harapan Kita sukses pisahkan kembar siam Naifa dan Nayyara

Acara simposium diikuti oleh 150 dokter dari seluruh Indonesia. Para peserta merupakan dokter kebidanan dan kandungan dari rumah sakit di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Berau, Nunukan, dan Papua.

Pengetahuan dan keterampilan yang dibagikan selama simposium mencakup deteksi dini great obstetrics syndrome, simulasi fetoscopy, simulasi amnioreduction-amnioinfution, simulasi fetal shunting, dan seterusnya.

Tercatat 13 dokter senior RSAB Harapan Kita yang menjadi pelatih. Narasumber lainnya juga termasuk Prof. Dr. Noroyono Wibowo, Prof. Dr. Budi Wiweko, Prof Dr Wiryawan Permadi, dan Prof. Dr. Tono Djuwantono.

Ockti berharap kolaborasi antar-dokter dan rumah sakit di Indonesia terus diperkuat sehingga makin meningkatkan kepercayaan masyarakat. Selain itu, imbuh dia, meningkatkan nama Indonesia di dunia internasional.

Sebagai informasi, RSAB Harapan Kita telah dipercaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadi Rumah Sakit Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional pada 2019 dan Rumah Sakit Pendidikan pada 2016.

Ockti mengatakan RSAB Harapan Kita berperan untuk mengurangi penyakit yang menyebabkan kematian ibu dan anak-anak. Kemenkes sendiri memiliki sejumlah program penyakit prioritas, salah satunya termasuk penyakit yang menyebabkan kematian ibu dan anak.

Beberapa masalah penyakit ibu dan anak di antaranya seperti infertilitas atau kemandulan, kelainan kromosom janin, gangguan pada kehamilan kembar, komplikasi pada ibu hamil, hingga preeklamsia yang menjadi salah satu penyebab kematian dan sakit ibu dan janin yang tinggi.

Baca juga: Dokter: Masih banyak masalah kesuburan dan kehamilan di Indonesia

Baca juga: "Ventricle building" RS Jantung Harapan Kita diresmikan Wamenkes

Baca juga: RS Jantung Harapan Kita kenalkan layanan transplantasi jantung

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022