Jadi lajur-lajur yang berbahaya dipindahkan rutenya atau diberi pengaman yang sesuai
Jakarta (ANTARA) -
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyebutkan dalam keputusan akhir rapat evaluasi anggaran di tingkat komisi dilakukan revisi untuk alokasi program lajur sepeda menjadi Rp7,5 miliar.
 
Anggota Komisi Bidang Perekonomian itu menjelaskan anggaran yang dimulai pada periode kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan itu, mengalami penyesuaian menjadi Rp7,5 miliar dari usulan semula Rp38 miliar.
 
"Rapat terakhir Komisi B, merevisi anggaran untuk lajur sepeda. Walaupun turun jauh ya, tapi alhamdulillah diputuskan bahwa lajur sepeda mendapatkan anggaran Rp7,5 miliar," kata Taufik Zoelkifli saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
 
Dia merinci, anggaran Rp7,5 miliar itu nantinya akan diperuntukkan  tiga kegiatan yakni Rp2 miliar untuk mengevaluasi lajur sepeda yang sudah ada, kemudian Rp500 juta untuk sosialisi hasil evaluasi yang akan dibagi untuk masing-masing kota madya sebesar Rp100 juta.
 
"Sedangkan Rp5 miliar lagi untuk optimalisasi tindak lanjut dari hasil evaluasi ke seluruh Jakarta. Jadi lajur-lajur yang berbahaya dipindahkan rutenya atau diberi pengaman yang sesuai," ucapnya.
 
Lebih lanjut, Taufik Zoelkifli menegaskan anggaran Rp7,5 miliar itu hanya diperuntukkan untuk ketiga kegiatan saja dan tidak ada anggaran untuk perluasan atau pengembangan lajur sepeda pada tahun 2023.
 
"Jadi belum ada anggaran untuk perluasan atau pengembangan lajur sepeda di Jakarta untuk tahun depan," ucapnya.
 
Sebelumnya, anggota Komisi B DPRD DKI Gilbert Simanjuntak meminta agar program jalur sepeda era Anies Baswedan untuk tahun 2023 dihentikan karena program tersebut dinilainya tidak berjalan dengan semestinya.
 
"Kita perlu evaluasi ulang mengenai lajur sepeda, karena secara kasat mata itu tidak berfungsi, hanya menghambur-hamburkan uang untuk mengeluarkan kajian," kata Gilbert saat rapat pembahasan RAPBD 2023 Komisi B DPRD DKI bersama Dishub tanggal 11 November 2022.
 
"Dari tahun 2019 kami sudah mengarahkan tidak, tapi kemudian lajur sepeda masih diteruskan. Targetnya berapa ratus kilometer itu sekarang cuma jadi tempat parkir, jalur sepeda motor, dan mangkal tukang kopi keliling. Kami lihat ini sia-sia," ucapnya.
Baca juga: Dishub DKI harapkan penegakan hukum bagi penerobos jalur sepeda
Baca juga: DKI Jakarta bangun 196 kilometer jalur sepeda pada 2022
Baca juga: Pemprov DKI miliki jalur sepeda sepanjang 309,5 kilometer

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022