Bandung (ANTARA) -
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Cirebon yang yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah X Jawa Barat, berhasil merancang rumah pintar (smart home) yang menjadi terobosan seiring pesatnya perkembangan teknologi.
 
Kepala SMKN 10 Kota Cirebon Arifuddin SPd M, ketika dihubungi, Jumat, menuturkan produk rumah pintar tersebut berupa inovasi perangkat teknologi yang terintegrasi atau pendekatan Internet of Things (IoT) yang mampu menghadirkan sistem pengaturan rumah secara otomatis yang dapat beroperasi dari jarak jauh lewat internet menggunakan perangkat pintar.
 
"Jadi seperti listrik AC, panel pintu, hingga CCTV (Closed Circuit Television) semua bisa diatur melalui handphone kita. Jadi walaupun kita berada jauh dari rumah misalnya di luar kota, terus lupa menutup dan mengunci pintu, kita bisa melakukannya dari jauh," kata Ariffudin.
 
Pelajar SMKN 1 Cirebon tidak hanya piawai merancang software, namun mereka juga dapat memproduksi perangkat keras (hardware) produk smart home tersebut.

Baca juga: Pemerintah dorong "smart grid" untuk tingkatkan penetrasi energi hijau

Baca juga: Petani milenial diminta tak lagi berpikir konvensional
 
Proses produksi smart home di SMKN 1 Kota Cirebon melibatkan pelajar di jurusan teknik konstruksi untuk permodelan.
 
Sedangkan untuk aplikasi dan pengembangan software dilakukan oleh siswa/i jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
 
"Untuk perakitan oleh siswa di jurusan elektronika," katanya.
 
Dengan banyaknya produk smart home dari industri besar yang menguasai pasar, Arifuddin optimis produk smart home yang dirancang oleh SMKN 1 Kota Cirebon memiliki kualitas yang tak kalah saing.
 
Menurut dia, saat ini banyak ditemukan produk smart home dari kalangan industri yang dijual secara masal, namun memiliki kelemahan, yaitu rawan diretas.
 
"Berbeda dengan produk kami, karena memiliki server IoT sendiri jadi lebih aman. Kita juga membuat secara costum sesuai dengan yang diinginkan oleh yang memesan, jadi kalau soal harga bisa lebih murah dari yang dijual di pasaran," katanya.
 
Lebih lanjut Arifuddin SPd M mengatakan  selama tahun 2022 ini sekitar 12 inovasi teknologi yang telah dikembangkan oleh peserta didiknya.
 
"Salah satunya terkait IoT yaitu smart home," ujar Arifuddin.
 
Kepala Cadisdik Wilayah X Jawa Barat Ambar Triwidodo mengatakan pihaknya mendorong sekolah, khususnya SMK yang ada di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon untuk terus berinovasi.
 
Dia berharap dengan hadirnya inovasi baru yang dirancang oleh siswa/i dapat memberikan manfaat dan berdaya guna.
 
Seperti halnya produk smart home yang dirancang oleh SMKN 1 Kota Cirebon, menurut dia, akan bermanfaat di era digital ini.
 
“Sekarang ini kan sudah zamannya digital. Teknologi sangat diandalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ambar.
 
Ambar mengajak agar jangan lekas puas, terlebih kemajuan teknologi berjalan dengan cepat seiring kemajuan zaman. Jika tidak dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi itu maka akan ditinggalkan oleh zaman itu sendiri.
 
“Poinnya, kita harus memberikan yang terbaik untuk negeri ini melalui sumbangan pikiran, ide dan inovasi. Karena yang terpenting, inovasi itu bukan bicara soal nilai jual tapi harus memiliki daya guna yang bermanfaat,” katanya.*
   

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022