Jakarta (ANTARA) - Para pedagang kaki lima (PKL) mengaku
meraih keuntungan setelah pindah ke gedung Kantor Pos Indonesia di Kota Tua, Jakarta Barat.

"Saya dulu dagang di depan halte Kota Tua Kalau di sini lebih gampang dapat pembeli," kata Ahmad, salah satu pedagang makanan di  Kantor Pos Kota Tua, Senin.

Dia bisa menjual 120 potong ayam dalam satu hari pada libur akhir pekan. Per porsinya dibandrol dengan harga Rp 25.000.

Sedangkan ketika berdagang di halte, keuntungan yang dia dapat tidak seberapa. Belum lagi harus "kucing kucingan" dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang suka berjaga di lokasi.

Menurut dia, tempat yang ditempati sekarang sangat strategis lantaran dekat dengan inti kawasan Kota Tua. Pengunjung mudah dapat mengakses tempat makan tersebut.

Hal yang sama juga dikatakan Ilham selaku salah satu pedagang minuman di ruko kantor PT Pos Indonesia tersebut.

Baca juga: Jelajah sejarah dan kuliner di Kota Tua Jakarta

Dia menilai, kondisi jauh lebih ramai ketika hujan datang. Hal tersebut membuat seluruh pengunjung berteduh di dalam gedung dan membeli makanan yang ada di lokasi.

"Wah kalau hujan di sini kaya' lautan orang, banyak yang ngumpul karena berteduh," kata dia.

Namun saat ditanya uang sewa yang dibayar untuk berdagang di lokasi tersebut, Ilham enggan menjelaskan lebih detail.

Tidak hanya para pedagang, para pengunjung juga merasa terbantu dengan kios makanan yang ada di dalam gedung PT Pos Indonesia ini.

"Kalau di sini cari makanan jadi gampang. Terus posisi gedung ini juga dekat sama parkiran motor, jadi yang baru datang sama yang mau pulang juga bisa makan dulu di sini," kata Efendi, salah satu pengunjung saat ditemui di dalam kios.

Efendi sedikit mengeluhkan harga makanan yang dinilai agak mahal. Namun dia tidak terlalu keberatan dengan harga makanan tersebut.
"Ya maklum sih saya kalau mahal. Tapi kalau bisa harganya lebih murah," kata sambil sedikit bergurau.

Baca juga: Pemkot fasilitasi PKL yang ingin berjualan di dua gedung Kota Tua

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) memfasilitasi puluhan PKL yang ingin menempati dua gedung di kawasan Kota Tua Tamansari untuk aktivitas berjualan.

Para PKL itu menempati Gedung Kantor Pos Indonesia dan Gedung bekas "Circle K" yang berada tepat di depan Kantor BNI.

"Kita fasilitasi mereka dan kita panggil perusahaan untuk membenahi dua gedung tersebut agar bisa digunakan untuk para PKL," kata Camat Tamansari, Agus Sulaiman saat ditemui di Kota Tua, Jumat (4/11).

Fasilitas itu diberikan agar para PKL mendapatkan tempat yang layak dan strategis untuk berdagang di kawasan Kota Tua.

Agus mengatakan, awalnya para PKL ini berjualan di sekitar wisata Kota Tua. Kemudian berinisiatif berkumpul dan sepakat untuk menyewa dua gedung tersebut.

Baca juga: Pemkot Jakbar libatkan PKL untuk jaga kebersihan kawasan Kota Tua

Pihak Kecamatan Tamansari berusaha menjembatani kelompok PKL itu kepada pengelola dalam proses penyewaan gedung.

Setelah proses negosiasi selesai, Agus lalu mengundang beberapa perusahaan swasta untuk bekerjasama membenahi dua gedung tersebut.

"Pembenahan di Kantor Pos dilakukan oleh pihak PT Sosro dan di gedung bekas Circle K itu diserahkan ke perusahaan Mayora," tutur Agus.

Untuk Gedung bekas Circle K diperkirakan dapat menampung 24 PKL dan Kantor Pos Indonesia bisa menampung 33 PKL.

Agus melanjutkan, untuk pembenahan di Gedung Kantor Pos sudah selesai diperbaiki dan telah ditempati para PKL. "Sedangkan gedung bekas Circle K masih dalam pembenahan," kata dia.
 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022