Bandung (ANTARA) -
Gempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin pukul 13.21 WIB menyebabkan 12 siswa SMKN 1 Cugenang di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, terluka menurut pejabat Dinas Pendidikan.

"Siswa yang luka ada 12 orang, sedang diberi pertolongan di puskesmas terdekat. Sementara akses jalan yang mau ke lokasi Cugenang masih tertutup longsor," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi di Kota Bandung, Senin.

Dedi mengatakan bahwa menurut laporan pengelola sekolah, bangunan SMKN 1 Cugenang rusak parah akibat gempa bumi.

"Total ada 15 kelas, empat RPS (ruang praktik siswa), ruang perpustakaan, ruangan laboratorium komputer, ruang guru, enam toilet, ruang OSIS, dan ruang UKS (yang terdampak gempa). Mohon doanya semoga diberikan keselamatan," katanya.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur dalam mendata dampak gempa bumi di lingkungan pendidikan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil sudah memerintahkan Tim Jabar Quick Response(JQR) untuk berangkat ke daerah terdampak gempa di Kabupaten Cianjur.

"Tim JQR akan melaksanakan proses pencarian, evakuasi, dan distribusi bantuan logistik di lokasi bencana," kata Manajer Operasional JQR Nizar Ilyasa.

Menurut dia, tim JQR akan mendatangi wilayah Kecamatan Cugenang, Warung Kondang, dan Pacet Cipanas di Kabupaten Cianjur untuk mendata dampak gempa.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana setidaknya ada 17 warga yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

Baca juga:
BNPB: 17 warga di Kabupaten Cianjur meninggal akibat gempa
PMI Cianjur mencatat 20 orang tewas akibat gempa
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022