Gempa pada pukul 12:34:27 WIB terjadi di wilayah Pantai Selatan Kabupaten Kupang dan merupakan gempa susulan ke-17, setelah gempa utama pada Minggu, (20/11)
Kota Kupang (ANTARA) - Gempa susulan berkekuatan 3,5 magnitudo kembali terjadi pada hari ketiga pascagempa di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Gempa pada pukul 12:34:27 WIB terjadi di wilayah Pantai Selatan Kabupaten Kupang dan merupakan gempa susulan ke-17, setelah gempa utama pada Minggu, (20/11), kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono di Kupang, Rabu.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M3,5.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 10,47° LS ; 123,91° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 53 Km arah Tenggara Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 11 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas tumbukan lempeng Australia dan Busur Banda.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kabupaten Kupang II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, demikian Margiono.
Baca juga: Wakil Bupati Kupang ingatkan warga Amarasi Selatan tetap waspada gempa
Baca juga: BMKG Kupang sebut terjadi 14 gempa susulan di Amarasi Selatan
Baca juga: 30 rumah rusak akibat gempa bumi di Kabupaten Kupang

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022