Palembang (ANTARA) - Dinas Sosial Sumatera Selatan menyiagakan 1.000 Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang sewaktu-waktu bisa diturunkan membantu masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada musim hujan.

"Tagana binaan Dinsos disiagakan untuk membantu masyarakat melakukan evakuasi, penyelamatan, dan penyaluran bahan makanan, obat-obatan, dan bantuan lainnya," kata Kepala Dinas Sosial Sumsel Mirwansyah di Palembang, Jumat.

Baca juga: Dinsos Sumsel rekrut sukarelawan siaga bencana

Menurut dia, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Sumsel sebulan ke depan masih berpotensi turun hujan lebat, kondisi tersebut perlu diantisipasi karena berpotensi terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

"Dengan disiagakannya Tagana, jika sewaktu-waktu terjadi bencana dampak musim hujan tersebut, sukarelawan binaan Dinsos Sumsel itu bisa dengan cepat diturunkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana," katanya.

Beberapa daerah di provinsi dengan 17 kabupaten/kota itu yang tergolong rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor, di antaranya Kota Palembang, Pagaralam, Kabupaten Ogan Ilir, Musirawas, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, OKU Selatan, dan Empat Lawang.

Baca juga: Dinsos Sumsel bentuk kampung siaga bencana bertahap

"Bantuan kepada masyarakat yang dilanda bencana perlu dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran agar tidak menimbulkan masalah sosial di lokasi bencana," katanya.

Untuk memberikan bantuan secara cepat dan tepat, selain meningkatkan kesiagaan sukarelawan Tagana, pihaknya juga berupaya menyiapkan stok bantuan tanggap darurat berupa bahan makanan dan peralatan yang biasa dibutuhkan masyarakat korban bencana.

Secara umum stok bantuan tanggap darurat sudah disiapkan ratusan ton beras di gudang Dinas Sosial Sumsel di Kota Palembang dan gudang Dinas Sosial sejumlah kabupaten/kota.

Baca juga: Wagub Sumsel minta Tagana tingkatkan kesiapsiagaan antisipasi bencana

"Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan jika terjadi bencana selama musim hujan ini dapat ditanggulangi dengan cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan masalah sosial dan masalah lainnya yang dapat menambah beban korban bencana," ujar Mirwansyah.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022