Jakarta (ANTARA) - Sebelum menumbangkan Jerman dalam pertandingan pertama, banyak kalangan memprediksi nasib Jepang tak akan lebih dari fase grup karena di Grup E ada dua raksasa yang semuanya mantan juara dunia, yakni Jerman dan Spanyol.

Kebanyakan orang menjagokan Jerman dan Spanyol sebagai dua wakil Grup E yang lolos ke babak knockout. Sedikit sekali yang menjagokan Jepang dan Kosta Rika.

Kini semua prediksi itu pupus begitu Jepang menggulingkan Jerman 2-1. Samurai Biru tiba-tiba menjadi favorit, apalagi mereka akan menghadapi Kosta Rika yang dihancurkan Spanyol, pada pertandingan kedua fase grup Minggu sore nanti. Ini membuat tim Hajime Moriyasu di ambang lolos ke 16 besar.

Jepang mungkin dalam optimisme tinggi, tetapi menganggap enteng Kosta Rika yang kelasnya di bawah Jerman, bisa menjadi bumerang.

Kasus Iran yang bangkit mengalahkan Wales dalam pertandingan kedua setelah diluluhlantakkan oleh Inggris 2-6 adalah contoh nyata situasi terpojok bisa memicu munculnya energi lebih yang membuat harapan hidup kembali.

Baca juga: Dua gol pada waktu tambahan bawa Iran taklukkan Wales

Kosta Rika pastinya melihat kebangkitan Iran itu sebagai benchmark untuk membangun kembali kepercayaan diri setelah dikoyak habis oleh Spanyol dalam laga pertama.

Namun pelatih Kosta Rika Luis Fernando Suarez mengakui memulihkan mental setelah kalah begitu besar adalah pekerjaan yang teramat sulit.

"Saya khawatir secara mental tim kami tidak bisa keluar dari keterpurukan," kata Suarez.

"Itu hal pertama yang harus saya selesaikan," sambung dia seperti dikutip Reuters. "Kami harus melupakan kekalahan itu."

Itu tiga hari lalu. Kini, Kosta Rika mungkin sudah pulih dari rasa malu tersebut, apalagi Iran telah memberikan pelajaran bahwa kekalahan besar bukan jaminan kalah kelas dibandingkan dengan tim lainnya.

Tapi yang membedakan Kosta Rika dari Iran adalah tiadanya penonton dalam jumlah besar yang terus-terusan menyokong mereka dari seisi stadion.

Namun di lapangan, untuk membalikkan keadaan seperti Iran, Suarez akan meminta lagi peran pemain-pemain veteran yang pernah membawa Kosta Rika ke perempatfinal Piala Dunia 2014 setelah memuncaki sebuah grup yang juga dihuni tim-tim raksasa saat itu, yakni Inggris, Italia dan Uruguay.

Ini tantangan berat, apalagi Jepang dalam semangat dan optimisme yang jauh lebih tinggi ketika memasuki lapangan untuk menghadapi tantangan Kosta Rika nanti.

Baca juga: Jepang tiru Saudi ciptakan kejutan besar dengan gulung Jerman 2-1

Mereka akan kembali mengandalkan enam pemain Bundesliga termasuk pemain Freiburg Ritsu Doan dan pemain VfL Bochum Takuma Asano yang mempersembahkan dua gol kepada tim Asia itu saat menghadapi Jerman.

Jepang juga melihat Kosta Rika sebagai lawan yang tak terlalu memberikan ujian seberat Jerman. Menang akan membuat langkah Jepang semakin ringan dan menjadi tim Asia pertama.yang mencapai babak knockout Piala Dunia 2022.

Ketika itu bisa mereka lakukan, maka pertandingan melawan Spanyol dalam laga terakhir fase grup tiga hari ke depan akan dipandang Jepang tidak lagi pertarungan David melawan Goliath, sebaliknya akan dijalani dengan suka cita tanpa beban

Tetapi sebelum itu, mereka harus menang melawan Kosta Rika. Sebaliknya, bagi Kosta Rika, tak ada yang bisa menjamin mereka bertahan di Qatar, kecuali mengalahkan Jepang.


Prediksi sebelas pemain pertama

Kosta Rika: Keylor Navas; Kendall Waston, Francisco Calvo, Oscar Duarte, Bryan Oviedo; Yeltsin Tejeda, Celso Borges; Jewison Bennette, Keysher Fuller; Joel Campbell, Anthony Contreras

Jepang:Shuichi Gonda; Takehiro Tomiyasu, Kou Itakura, Maya Yoshida, Yuto Nagatomo; Wataru Endo, Ao Tanaka; Junya Ito, Daichi Kamada,Takefusa Kubo; Takuma Asano

Baca juga: Pelatih Kosta Rika senang pemain veteran balas kepercayaannya
Baca juga: Rapor pemain J.League saat Jepang kalahkan Jerman di Piala Dunia 2022

Selanjutnya: Skenario pertandingan

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022