Inisiatif membuat jamban bukan dari kita, melainkan dari warga
Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan dana stimulan untuk pembuatan jamban keluarga sebagai upaya mempertahankan keberhasilan meraih tiga penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award tahun 2022.

"Anggaran yang kita siapkan untuk pembuatan jamban keluarga sekitar Rp90 juta. Itu kita alokasikan setiap tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi upaya mempertahankan tiga penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2022 yang diraih yakni, kategori Kabupaten/Kota Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Berkelanjutan, Kabupaten/Kota Penerapan Lima Pilar STBM, dan Kabupaten/Kota Terbaik Stop Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free).

Sementara berdasarkan data Pemerintah Kota Mataram terhadap warga yang punya jamban tidak layak di Mataram tercatat sebanyak 3.630 keluarga tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.

Baca juga: BKKBN atasi masalah sanitasi dan jamban keluarga lewat data PK21

Baca juga: 200 keluarga di Goreng Meni punya jamban sehat berkat Dana Desa


Usman mengakui, dalam beberapa tahun terakhir ini Dinkes tidak lagi melaksanakan program pembangunan jamban komunal di kawasan padat penduduk. Alasannya, karena sebagian besar jamban komunal tidak terawat bahkan tidak termanfaatkan.

"Jadi jamban komunal yang kita bangun itu, kesannya sia-sia karena tidak ada yang bertanggung jawab pengawasan dan perawatan," katanya.

Karena itulah, program jamban komunal tidak lagi dilaksanakan namun yang dilaksanakan adalah program jamban keluarga bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Namun dalam hal ini juga, Dinkes, tidak langsung membangun ke rumah sasaran akan tetapi memberikan bantuan stimulan bagi keluarga yang mau membangun sehingga mereka merasa memiliki dan apa yang sudah diberikan bisa dimanfaatkan secara maksimal.

"Misalnya, mereka membutuhkan semen atau kloset, kita siap berikan bantuan stimulan. Jadi inisiatif membuat jamban bukan dari kita, melainkan dari warga," katanya.

Dia berharap, melalui program tersebut jumlah warga yang tidak memiliki jamban layak akan terus berkurang, apalagi dengan segera akan dibangunnya instalasi pengolahan air limban (Ipal) komunal dan skala besar yang direncanakan pemerintah tahun 2023.

"Jika Ipal komunal tersebut jadi dibangun tahun depan, Insya Allah semua warga Kota Mataram tahun depan sudah punya jamban yang layak," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Kupang bangun jamban sehat bagi warga miskin

Baca juga: Solok Selatan ditarget 2021 seluruh masyarakat gunakan jamban sehat
 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022