Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 15 mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali berkesempatan mengikuti perkuliahan dan magang ke China University of Technology Taipei, Taiwan selama dua semester.

"Para mahasiswa tersebut di sana akan belajar Bahasa Mandarin, sambil magang atau bekerja. Saya sangat bangga, mereka yang berangkat bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik," kata Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan di Denpasar, Rabu.

Dadang Hermawan melepas ke-15 mahasiswa ITB STIKOM Bali itu di kampus setempat pada Selasa (29/11) dengan disaksikan pula oleh Pembantu Rektor I, II dan III serta perwakilan Bank Fajar. Para mahasiswa telah diberangkatkan ke Taiwan pada Rabu (30/11) dini hari dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Ia mengatakan, kegiatan kuliah dan magang para mahasiswa dilaksanakan di China University of Technology Taipei, Taiwan dengan Program Studi Manajemen Sistem Informasi itu, masuk dalam program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

Untuk satu semester mereka terhitung mendapatkan 20 SKS. Jadi ketika menempuh pendidikan dua semester di Taiwan, mereka dapat menyelesaikan 40 SKS. Jika memungkinkan, nantinya mereka juga bisa melanjutkan ke jenjang Pascasarjana (S2) di Taiwan.

"Yang penting anak-anak tetap belajar dengan sungguh-sungguh, baik itu belajar online dan offline. Kami minta agar para dosen membuat pembelajaran yang kreatif sehingga tidak memunculkan kebosanan bagi mahasiswa," ucapnya.

Baca juga: ITB STIKOM Bali ciptakan aplikasi pemantau cuaca di bandara

Baca juga: Pemkot Denpasar dukung riset ITB STIKOM Bali untuk atasi COVID-19


Menurut Dadang Hermawan, dengan program kuliah sambil magang di luar negeri tersebut, menjadi solusi cerdas bagi mahasiswa untuk memperoleh dua gelar, namun tanpa membebani orang tua dengan biaya kuliah.

Dari 15 mahasiswa yang diberangkatkan, sebanyak lima orang diantaranya sudah lulus 98 SKS di ITB STIKOM Bali. Dengan demikian, mereka dapat menyusun skripsi hingga menjalani wisuda secara daring dari Taiwan.

Ada pula dua mahasiswa baru penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang juga mengikuti program kuliah sambil magang. Namun, mereka ingin tetap kuliah di ITB STIKOM Bali secara daring.

Rahman Sabonama selaku person in charge (PIC) dalam program tersebut melaporkan pemberangkatan mahasiswa kali ini melanjutkan kerja sama dengan Everbright International Group.

Lembaga yang menjadi mitra penghubung itu, pada 2018 menjembatani perkuliahan mahasiswa ITB STIKOM Bali di Taipei University of Marine Tecnology dan Chienkuo Technology Universiy di Taichung. Tahun 2019, mengirim mahasiswa ke Wufeng University.

Menurut dia, saat ini ada kemudahan di negara tujuan dalam proses pengurusan visa resident, sehingga kerja sama dengan Everbright dan China University ini jadi peluang untuk mahasiswa ITB STIKOM Bali, Polnas Denpasar, Poltek G2 Singaraja maupun SMK TI Bali Global.

"Mereka dapat melanjutkan kuliah di Taiwan. Apalagi, soal biaya dibantu oleh Bank Fajar yang merupakan salah satu unit bisnis STIKOM Bali Group," ujar Rahman.

Ia mengemukakan, pada awalnya ada 22 yang mendaftar, namun enam orang di antaranya mengundurkan diri dan satu orang mengalami penundaan keberangkatan.

Seluruh mahasiswa yang berangkat ke Taiwan tahun 2022 ini terdiri dari tiga orang angkatan tahun 2018, tujuh orang angkatan 2019 dan tiga orang mahasiswa baru angkatan 2022 serta dua orang angkatan 2022 yang mundur mengikuti program ke Lithan Singapura.

Baca juga: ITB STIKOM Bali buka Program Magister Komputer pertama di Bali-Nusra

Baca juga: BRIN gandeng ITB STIKOM Bali kembangkan penelitian dan inovasi



 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022