UIN Datokarama bersolidaritas meringankan beban
Palu (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengumpulkan sumbangan dana dari dosen dan tenaga administrasi untuk disalurkan kepada warga terdampak bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"UIN Datokarama ikut serta dalam solidaritas kemanusiaan untuk meringankan beban warga terdampak bencana alam gempa bumi di Cianjur," ucap Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf S Pettalongi, dihubungi dari Palu, Selasa, terkait solidaritas kemanusiaan untuk warga Cianjur, Jawa Barat.

UIN Datokarama telah menerbitkan surat nomor 3321/Un.24/KP.01/12/2022 perihal peduli bencana gempa Cianjur dan bencana di provinsi lainnya.

Surat yang ditandatangani Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan UIN Datokarama Soleman itu, merupakan tindak lanjut dari Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Agama perihal peduli gempa Cianjur dan bencana di provinsi lainnya di Indonesia.

Saat ini UIN Datokarama sedang mengumpulkan sumbangan dan ketika semuanya sudah terkumpul akan segera disalurkan ke Cianjur.

Baca juga: Relawan FKUI-ILUNI-RSCM bantu penanganan korban bencana Cianjur
Baca juga: Mahasiswa UPJ Tangsel salurkan bantuan ke korban gempa Cianjur


Prof Sagaf Pettalongi mengatakan bahwa UIN Datokarama dan masyarakat di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala pernah terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi pada tahun 2018 lalu.

Saat itu, bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak dan berbagai daerah sangat dibutuhkan untuk percepatan pemulihan kondisi dan situasi.

"Tentu masyarakat terdampak gempa di Cianjur juga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu UIN Datokarama bersolidaritas meringankan beban yang diderita warga Cianjur," ungkapnya.

Prof Sagaf menyebut bahwa bencana alam gempa bumi dan sebagainya merupakan ujian kepada manusia. Oleh karena itu, ia berharap, warga terdampak gempa di Cianjur agar bersabar.

"Sebab dibalik kesulitan ada kemudahan," ungkapnya.

Sagaf mengutip Firman Allah Surah Al-Insyirah ayat 5 - 6 bahwa yang artinya "karena, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". 

Sampai hari ke-15 (5/12) setelah gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, tercatat 114.751 jiwa mengungsi di 264 titik posko pengungsian, 56 ribu rumah rusak, dan 334 orang meninggal dunia serta 8 orang dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.

Baca juga: Muhammadiyah sudah salurkan Rp2 miliar untuk korban gempa Cianjur
Baca juga: Perguruan tinggi kirim tim tanggap darurat ke Cianjur
Baca juga: UI kirim 12 mahasiswa bantu korban gempa Cianjur
 
Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf Pettalongi. ANTARA/HO-UIN Datokarama

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022