bagaimana meluncurkan produk baru hingga bisa memenangkan hati konsumen, itu penting
Kota Bogor (ANTARA) - Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA) IPB mendorong kampusnya lebih mudah dikenal oleh generasi Z atau Zilenilal dengan pengenalan merk dagang atau brand mempergunakan kanal-kanal digital dan non digital yang mampu ditangkap oleh anak-anak muda.

Ketua HA IPB Walneg S Jas, di sela Seminar Nasional 59 Tahun IPB menjadi kampus pilihan zilenial di gedung Sekolah Vokasi IPB University, Selasa, kepada wartawan mengatakan nama IPB sudah tidak asing di kalangan organisasi, pemerintahan dan perusahaan angkatan senior, namun kurang dikenal oleh generasi Z sehingga perlu rumusan baru.

Pada diskusi ini hadir Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ainul Yaqin dan Direktur PT Swara Gangsing Simon Jonatan yang dikenal sebagai pencipta produk Extra Joss dan Bejo.

"Kan salah satu konsentrasi alumni bagaimana IPB untuk selalu mendapatkan mahasiswa-mahasiswa terbaik dan nanti menjadi alumni terbaik. Kita tahu di era distrupsi ini, pendidikan juga terdistrupsi. Lembaga pendidikan juga terganggu oleh lembaga-lembaga digital, lembaga kursus dan lain-lain," kata Walneg.

Dia mengungkapkan dalam riset awal yang dilakukan HA IPB, kaum zilenial terutama yang bertempat tinggal atau beraktivitas di tengah-tengah kota saat ini semakin tidak tahu tentang IPB.

Baca juga: IPB University dorong mahasiswanya jadi petani milenial
Baca juga: IPB University: Pandemi buat milenial tertarik kelola peternakan

Oleh karena itu, tujuan seminar Seminar Nasional 59 Tahun IPB menjadi kampus pilihan zilenial ini dalam rangka berdiskusi dan berbagi dengan pakar-pakar pemasaran untuk memberikan masukan kepada IPB bagaimana memperkuat nama IPB khususnya di kalangan Zilenilal.

"Seperti yang sampaikan tadi, untuk kalangan organisasi, institusi kemudian generasi yang sudah eksis itu IPB masih nomor satu, IPB masih top. Tapi di generasi berikutnya, ini kita tanda tanya, kita perlu waspada. Nah sebelum itu terjadi, tentu kita harus memberikan kontribusi kepada IPB," katanya.

Walneg menyampaikan kegiatan seminar mengenai diskusi pengenalan IPB kepala kaum zilenial akan dilanjutkan dengan membentuk forum grup diskusi untuk memberikan masukan yang lebih terstruktur, sistematis.

Menurutnya, apa yang dilakukan IPB sekarang sudah baik dalam mengenalkan kampus kepada generasi muda, namun perlu ditambah lagi dengan cara-cara atau strategi baru.

"Nah berguru kan kepada yang sudah terbukti sukses, berguru kepada pakarnya, makanya kita hadirkan nih, dari sekelas direktur marketing Unilever, di sekelas mantan presiden direktur Kalbe Farma grup, Ekstra joss pak Simon dan pakar marketing riset," katanya.

Baca juga: Kagum teknologi pertanian IPB, Gus Jazil ajak milenial turun bertani
Baca juga: Aplikasi santri sebagai mentor generasi milenial dirancang mahasiswa IPB

Direktur PT Swara Gangsing Simon Jonatan yang memimpin sebuah perusahaan yang bergerak di bidang strategi marketing, branding, aktivitas ATL & BTL menyampaikan pentingnya merek dagang dapat diterima oleh konsumen atau dalam hal pendidikan oleh para calon mahasiswa.

Simon yang dikenal publik sebagai pencipta produk Extra Joss dan Bejo membagikan pengalamannya untuk memperluas nama almamaternya IPB dari beberapa cara yang diterapkannya dalam membangun merek gadang produknya.

Sebagai praktisi, Pak Simon pernah dinobatkan Swa Magazine sebagai BEST CEO pada tahun 2019 (Saat menjadi Direktur Utama PT Bintang Toedjoeh).

"Bagaimana meluncurkan produk baru hingga bisa memenangkan hati konsumen, itu penting, sama halnya dengan memasarkan nama IPB kepada zilenial, harus memenangkan hati anak-anak muda dalam cara-caranya," kata dia.

Baca juga: Kemendikbudristek: perlu kolaborasi untuk cetak generasi berdaya saing

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022