Dari 1.529 desa yang terbentuk dari satuan permukiman, sebanyak 15,07 persen atau 296 desa, tumbuh menjadi Desa Maju, dan sebanyak 7,08 persen atau 139 desa, tumbuh menjadi Desa Mandiri
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyampaikan sebanyak 139 satuan permukiman transmigrasi telah berubah status menjadi desa mandiri di Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans), Kemendes PDTT, Rajumber Prihatin dalam peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-72 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin menilai permukiman transmigrasi yang statusnya berubah menjadi desa mandiri menunjukkan program transmigrasi terbukti berhasil meningkatkan kualitas hidup dan SDM warga transmigran beserta masyarakat sekitar.

"Dari 1.529 desa yang terbentuk dari satuan permukiman, sebanyak 15,07 persen atau 296 desa, tumbuh menjadi Desa Maju, dan sebanyak 7,08 persen atau 139 desa, tumbuh menjadi Desa Mandiri," katanya saat memimpin upacara Puncak peringatan HBT ke-72 di Lapangan Kapsul Waktu, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Senin.

Saat ini, lanjut dia, jumlah desa mandiri mencapai 8,43 persen dari 74.961 desa di seluruh Indonesia. Dan desa maju mencapai 27,34 persen.

Dalam kesempatan itu, Rajumber juga menyampaikan, program transmigrasi juga berhasil menciptakan embrio bagi terbentuknya lebih dari 1.500 desa definitif serta ratusan ibu kota kecamatan.

"Program transmigrasi berperan sangat penting untuk terbentuknya 1.529 desa definitif, 454 eks satuan pemukiman transmigrasi berkembang menjadi ibu kota kecamatan, 114 eks satuan permukiman transmigrasi mendukung Ibu kota kabupaten, serta dua ibu kota provinsi," katanya.

Menjelang akhir tahun 2022 ini, kata dia, total jumlah transmigran sebanyak 2,2 Juta kepala keluarga atau sekitar 9,2 juta jiwa yang telah ditempatkan di permukiman baru.

Untuk memfasilitasinya, Kemendes PDTT telah membangun 3.606 satuan pemukiman di 619 kawasan transmigrasi. Lokasinya pun beragam yakni di berbagai wilayah perbatasan Indonesia di 22 kawasan transmigrasi di 19 Kabupaten pada tujuh Provinsi.

Program Transmigrasi dimulai sejak 12 Desember 1950. Pada gelombang pertama, sebanyak 25 kepala keluarga dengan 98 jiwa transmigran telah diberangkatkan ke Lampung dan Lubuk Linggau, demikian Rajumber Prihatin.

Baca juga: Kemendes PDTT: Aceh Tengah masuk kategori Kabupaten Maju
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022