Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mempromosikan peluang untuk mengembangkan industri obat tradisional dalam "The 7th China-ASEAN Forum on Traditional Medicine" yang diselenggarakan di Fangchenggang, Guanxi Zhuang Autonomous Region di China, Senin.

Forum yang diselenggarakan oleh China ASEAN Forum on Traditional Medicine Secretariat ini diketahui sebagai media untuk mempromosikan pengembangan obat tradisional, baik di China maupun bagi negara-negara ASEAN.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti dalam keterangan di Jakarta, Senin, mengungkapkan potensi Indonesia yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati sebagai sumber obat tradisional serta industrinya.

"Indonesia mempunyai 30.000 spesies, dengan 9.600 dapat digunakan sebagai obat, 3.000 sebagai komponen jamu dan 200 spesies digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional," katanya.

Menurut Nani, China juga sudah sangat terkenal sebagai pusat pengobatan tradisional dan sudah sangat pesat pengembangannya. Masyarakat Indonesia dan negara-nagara di ASEAN yang juga menjadi pengguna obat tradisional dari China.

Baca juga: Kemenperin dorong pengembangan industri fitofarmaka

"Di sinilah peluang bagi China dan negara-negara ASEAN untuk mengembangkan obat tradisional, kesehatan, dan riset penelitian demi keberlanjutan," katanya.

Terlebih dalam dua tahun terakhir ini, negara-negara di dunia telah fokus pada penanganan pandemi COVID-19 yang bermuara pada pentingnya kaitan antara keanekaragaman hayati dan sektor kesehatan.

Menurut Nani, keanekaragaman hayati memainkan peran sentris dalam kesehatan manusia, hewan, lingkungan, dan juga berdampak pada ketahanan pangan global. Indonesia sendiri, katanya, telah berhasil pulih menjadi lebih baik sehingga dapat melanjutkan pembangunan.

Upaya pengembangan obat tradisional, kesehatan dan riset juga telah dikukuhkan Indonesia melalui penandatangan MoU tentang Jointly Building the Indonesia-China Base for Conservation, Research and Innovation of Medicinal Plant yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping.

MoU ini menjadi bentuk kerja sama antara Indonesia dan China dalam mengembangkan Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Pollung, Sumatra Utara.

Baca juga: Luhut kejar pembangunan Taman Sains dan Herbal di Humbang Hasundutan
Baca juga: Menko Marves-Mentan "groundbreaking" Taman Sains-Herbal Hortikultura


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022