Jadi kalau kita lihat memang betul DKI Jakarta ini menyumbang DPK sangat signifikan
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan bank umum di DKI Jakarta menyumbang 52,13 persen Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum nasional atau sebesar Rp4.132,7 triliun per Oktober 2022.

"Jadi kalau kita lihat memang betul DKI Jakarta ini menyumbang DPK sangat signifikan," kata Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Jakarta 2023 secara daring di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan porsi perbankan tersebut meningkat dibandingkan Oktober 2020 yang sebanyak 49,98 persen. Selain itu, DPK bank umum di DKI Jakarta kembali menunjukkan pertumbuhan seiring meredanya kasus COVID-19 serta mulai pulihnya ekonomi nasional dan daerah.

Pertumbuhan DPK bank umum di DKI Jakarta tercatat cukup signifikan, yakni 12,4 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Pertumbuhan itu juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK Bank Umum nasional yang sebesar 9,4 persen (yoy).

Adapun pertumbuhan DPK bank umum di DKI didorong oleh giro yang merupakan komponen simpanan dengan biaya dana relatif murah. Hal ini merupakan indikasi baik bahwa DPK yang ada di bank siap untuk digunakan dalam menopang aktivitas perekonomian.

LPS mencatat pertumbuhan giro bank umum di DKI Jakarta mencapai 25,7 persen (yoy), kemudian disusul DPK jenis lainnya yaitu tabungan yang tumbuh 12,1 persen (yoy) dan deposito 2,3 persen (yoy).

Maka dari itu, Lana menilai kekuatan ekonomi DKI Jakarta memang luar biasa dan diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi di ibu kota yang juga masih terus bergerak.

"Kita lihat perkembangan dari banyak taman kota sehingga kota juga semakin nyaman dan masyarakat juga sekarang di DKI sudah semakin banyak berbagai fasilitas publik. Ini tentunya akan semakin membuat orang berkontribusi terhadap ekonomi DKI Jakarta di masa mendatang," tuturnya.

Baca juga: LPS: RI jamin simpanan dalam mata uang asing
Baca juga: Pengamat nilai lembaga otoritas keuangan tetap harus independen
Baca juga: LPS naikkan tingkat bunga penjaminan simpanan valas jadi 1,75 persen

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022