Jakarta (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta tak main-main dalam menyiapkan atlet untuk menghadapi Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan harapan bisa banyak meloloskan atlet ke kejuaraan empat tahunan di Aceh dan Sumatera Utara itu.

"Tahun depan (2023) kualifikasi PON digelar. Makanya kami mulai menyiapkan program agar kita bisa meloloskan banyak atlet ke PON 2024," kata Ketua Umum KONI DKI Jakarta Hidayat Humaid di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan, lebih dari 2000 personel mulai atlet, pelatih hingga ofisial sudah disiapkan. Banyaknya personel yang disiapkan tidak lepas dari tingginya nomor pertandingan yang mencapai 1.033 dari 83 disiplin cabang olahraga.

"Perbandingannya di PON Papua hanya 680 nomor. Itu pun masih bisa bertambah. Tapi kami terus bersiap. Untuk pelatda perorangan sudah jalan dan untuk beregu baru di mulai Januari nanti (2023)," katanya menambahkan.

Terkait pelaksanaan Pra-PON, Hidayat Humaid menjelaskan jika pelaksanaannya tergantung pengurus besar (PB) masing-masing cabang olahraga. Aturan untuk lolosnya atlet ke PON juga ada beberapa aturan yang berbeda.

Baca juga: KONI pastikan PON 2024 sesuai rencana meski digelar di tahun politik

"Untuk jadwal PB yang ngatur. Setiap PB jadwalnya beda. Ada yang sekali (kejurnas), ada yang berkali-kali atau bahkan dengan sistem poin. Intinya enam bulan sebelum PON 2024 proses kualifikasi harus selesai," katanya menegaskan.

Pada Pra PON, lanjut Hidayat Humaid, DKI Jakarta bertekad banyak meloloskan atlet. Hal tersebut akan menjadi acuan untuk menentukan target kontingen asal ibukota itu. Apalagi dalam dua PON terakhir kontingen DKI Jakarta tidak berada di puncak klasemen.

"Apabila kita banyak meloloskan atlet dan nomor pertandingan maka peluang untuk menjadi juara sangat terbuka. Minimal kita harus masuk pada tiga besar di Pra PON. Urutan enam memang bisa lolos, tapi kami ingin yang berpotensi medali," kata Hidayat Humaid menjelaskan.

Demi menopang kesuksesan atlet di Pra PON, KONI DKI Jakarta akan menggelar training camp sehingga atlet yang disiapkan untuk turun bisa dikontrol dengan maksimal selain itu juga direncanakan mendatangkan pelatih asing atau menjalani pemusatan latihan di luar negeri.

"Bisa saja berlatih di luar negeri untuk beberapa cabang. Kita akan memaksimalkan Sister City. Jakarta kan banyak Sister City-nya. Atau juga bisa lewat jalur umum. Kami mendatangkan pelatih asing atau atlet dikirim ke luar negeri," pungkas Hidayat Humaid.

Baca juga: KONI pastikan PON 2024 sesuai jadwal meski bergulir di tahun politik
Baca juga: Maskot, logo, dan slogan PON Aceh-Sumut 2024 resmi diluncurkan

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022