Beijing (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Beijing menggelar tes PCR secara mandiri pada Rabu di tengah merebaknya wabah flu di ibu kota China itu.

"Ini sebagai bentuk antisipasi dini kami," kata Wakil Duta Besar RI di Beijing Dino R Kusnadi yang memantau tes tersebut di gedung KBRI.

Sebanyak 25 staf dan keluarganya turut menjalani tes PCR tersebut.

Sejak otoritas China mengeluarkan kebijakan baru antipandemi COVID-19, termasuk penghapusan syarat wajib hasil tes negatif PCR, beberapa tempat tes di Beijing ditutup.

Masyarakat Beijing didorong untuk melakukan tes secara mandiri dengan menggunakan antigen, tetapi karena wabah flu makin meluas, ketersediaan alat antigen di pasaran makin terbatas.

"Untuk sementara, kami menggelar tes ini satu kali dulu sambil melihat perkembangan situasi," kata Dino.

Selain tes PCR, KBRI Beijing juga melaksanakan penyemprotan disinfektan di setiap ruang dan bagian.

Sementara itu, meskipun protokol kesehatan antipandemi diperlonggar, situasi di Beijing secara umum masih sangat lengang.

Tak ada lagi keramaian di tempat-tempat umum, termasuk angkutan massal dari pagi hingga malam hari. Perkantoran juga sepi karena para karyawannya memilih bekerja dari rumah, termasuk staf KBRI Beijing.

Pada Rabu, China mencatat 2.291 kasus baru COVID-19. Pada hari yang sama, otoritas kesehatan sudah tidak lagi melacak dan mencatat kasus tanpa gejala.

Baca juga: KBRI Beijing keluarkan peringatan lonjakan COVID dan gelombang dingin
Baca juga: Kasus COVID-19 di Beijing meningkat, KBRI ubah jam kerja

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022