Pemilihan duta bahasa mulai dari tingkat provinsi sampai dengan nasional menjadi forum pencarian identitas diri bagi generasi muda dalam mengembangkan sikap positif berbahasa.
Depok (ANTARA) -
Dua mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Daffa Aqilah Sofiyan dan Anzalna Nuraini Alifah menjadi Duta Bahasa Nasional 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa).
 
"Kami membawakan kembali krida yang saya dan teman-teman bawakan saat pemilihan Duta Bahasa Provinsi DKI Jakarta. Di Duta Bahasa Nasional, kami meningkatkan lagi jumlah kedai kopi yang diajak bekerja sama serta kami berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dan pihak yang berpengaruh," kata Daffa Aqilah Sofiyan di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Kamis.
 
Mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) ini mengatakan mereka berhasil membuka enam Kedai Kopi Multilingual di lima daerah administratif DKI Jakarta dan melakukan audiensi dengan Deputi IV Kemenko Perekonomian serta Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LDPB-KUMKM) sebagai lembaga yang dekat dengan kedai kopi untuk meminta pandangan mereka selaku regulator.

Kedai Kopi Multilingual diciptakan sebagai ruang bebas berekspresi dan belajar bagi masyarakat untuk menggunakan bahasa daerah. Sejauh ini, terdapat tiga bahasa daerah yang digunakan, yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Melayu-Betawi. Hal ini didasari oleh banyaknya masyarakat DKI Jakarta yang berasal dari ketiga suku tersebut.
 
Bagi pengunjung yang bersedia untuk menggunakan bahasa daerah akan diberikan sedotan baja antikarat (stainless straw) sebagai hadiah apresiasi. Krida ini juga bertujuan untuk menanamkan semangat Trigatra Bangun Bahasa ke masyarakat.
 
"Penggunaan ketiga bahasa ini adalah langkah awal yang kami lakukan. Tidak menutup kemungkinan nantinya akan ada banyak bahasa daerah lain yang dapat kami jadikan bahasa dasar transaksi di Kedai Kopi Multilingual," kata Daffa.
 
Sebagai bagian dari generasi muda saat ini, menurut Anzalna Nuraini Alifah, Bahasa Indonesia merupakan bagian dari sejarah Bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan dan banggakan. Bahasa Indonesia sebagai sebuah bahasa persatuan yang menyatukan perbedaan di antara banyaknya.
 
"Melalui program ini mampu membantu kami dalam memberikan kontribusi dalam mewujudkan Trigatra Bangun Bahasa, bukan hanya di kancah nasional; namun membuka langkah kami untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia secara mendunia kedepannya," katanya.
 
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. H. Endang Aminudin Aziz, M. A., Ph. D., mengatakan peran generasi muda dalam pembinaan dan penggunaan bahasa Indonesia di tengah gempuran bahasa asing dan bahasa gaul kian penting.
 
Untuk itu, kata dia, pemilihan duta bahasa mulai dari tingkat provinsi sampai dengan nasional menjadi forum pencarian identitas diri bagi generasi muda dalam mengembangkan sikap positif berbahasa.

Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan penerjemah bahasa isyarat
 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022