Kemenangan tersebut disapu bersih oleh tiga wakil PB Djarum yaitu Chiara Marvella Handoyo (tunggal putri), Ihsan Maulana Mustofa (tunggal putra), dan Febby Valencia Dwijayanti Gani/Marsheilla Gischa Islami (ganda putri).
"Meski main pertama, saya tampil santai dan tidak ada beban. Saya cuma konsentrasi untuk main bagus dan menang. Puji Tuhan saya akhirnya bisa menang dan mempersembahkan kemenangan bagi klub," ujar Chiara saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Kamis.
Chiara yang tampil di partai pertama sukses membawa kemenangan pembuka bagi klubnya setelah mengalahkan Gabriela Meilani Moningka dengan 21-11, 16-21, 21-16.
Lalu pada partai kedua yang dimainkan oleh Ihsan juga tak kalah sengit. Mantan penghuni pelatnas itu juga dipaksa bermain rubber game saat menghadapi Abdul Kadir Zailani.
"Lawan memang bermain bagus. Saya harus mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik untuk mengalahkan dia. Besok di semifinal kalau dipercaya klub Djarum main lagi, saya pun siap," kata Ihsan usai kemenangan 20-22, 21-6, 21-18 atas Abdul Kadir.
Dari pertandingan perempat final, empat klub sukses mengamankan tiket semifinal yaitu PB Djarum Kudus yang menjadi klub unggulan, serta tiga klub asal Jakarta yaitu Djaya Raya, Mansion Exist, dan Sarwendah Badminton Club.
Berdasarkan hasil undian, PB Djarum yang sudah empat kali juara dari Kejurnas 1994, 1998, 2010, dan 2016 akan bertemu Mansion Exist. Sedangkan Jaya Raya yang memiliki enam kemenangan dari Kejurnas 1996, 2000, 2006, 2012, 2014, dan 2018 itu akan bertemu Sarwendah BC.
Menghadapi PB Djarum di semifinal, pebulu tangkis Mansion Exist, Iqbal Diaz Syahputra, mengaku tidak gentar kendati lawan didukung sejumlah mantan pemain nasional dan lebih berpengalaman.
"Besok lawan Djarum, saya akan tampil tanpa beban dan yakin saja. Mereka kan lebih diunggulkan, jadi saya akan berusaha menikmati permainan saja," ungkap atlet tunggal putra itu.
Baca juga: Kejurnas PBSI 2022 jadi ajang pencarian bibit atlet pelatnas
Baca juga: Apri/Fadia motivasi peserta Kejurnas PBSI 2022 untuk tampil maksimal
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
