Binturong ini masih banyak dan penting bagi ekosistem
Padang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengungkapkan bahwa binatang liar yang terlihat oleh warga Jorong Data Bungo, Nagari Aripan, Kabupaten Solok merupakan Binturong atau Binturung, bukan Beruang Madu seperti yang dilaporkan masyarakat.

"Laporan hasil verifikasi penampakan satwa liar di Nagari Aripan, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok yang menurut laporan warga adalah beruang madu dengan anaknya, ternyata Binturong yang berjumlah tiga ekor meliputi satu ekor induk betina dan dua ekor anak," kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan pada Kamis (15/12) ada laporan masuk di WhatsApp grup Balai KSDA Sumatera Barat bahwa adanya kemunculan satwa liar berupa beruang madu beserta anaknya di Nagari Aripan.

Berdasarkan berita tersebut, imbuhnya petugas Resort Barisan Solok langsung menuju ke Nagari Aripan untuk memverifikasi dan mengindentifikasi laporan tersebut.

Baca juga: Tiga anjing peliharaan warga Palupuh Agam dimangsa harimau

Baca juga: BKSDA Sintas latih masyarakat Salareh Aia Agam jaga satwa liar


Petugas Resort Barisan beserta Wali Nagari Aripan, Hariri, dan beberapa warga menuju ke lokasi penampakan satwa yang merupakan Area Penggunaan Lain (APL) yang merupakan perladangan masyarakat.

Di lokasi penampakan tersebut, katanya petugas tidak menemukan bekas jejak/cakaran satwa yang dilaporkan beruang tersebut.

Selanjutnya, katanya menambahkan petugas menanyakan beberapa pertanyaan kepada wali nagari Aripan mengenai ciri-ciri satwa tersebut.

Dari ciri-ciri yang diterangkan itu, katanya mengarah kepada satwa Binturong (Arctictis binturong) dan diyakini dengan memperlihatkan gambar Binturong.

"Informasi dari Hariri, penampakan Binturong ada tiga ekor terdiri dari satu ekor induk betina dan  ekor anaknya," katanya.

Kemudian petugas meminta bantuan kepada wali nagari untuk mengimbau kepada masyarakat sekitar lokasi penampakan agar waspadai ancaman dari satwa Binturong terhadap ternak peliharaan masyarakat.

Ardi Andono mengatakan Binturong, sejenis musang bertubuh besar, merupakan satwa penyebar biji sehingga penting dalam regenerasi hutan.

"Jumlah binturong ini masih banyak dan penting bagi ekosistem. Satwa ini tidak begitu membahayakan bahwa manusia," katanya.

Baca juga: BKSDA Sumbar selidiki kematian belasan kambing warga Solok

Baca juga: BKSDA Sumbar lepas empat kukang ke Cagar Alam Maninjau

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022