Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan jumlah vaksinasi COVID-19 dosis keempat di Indonesia mencapai 1.096.130 orang hingga Senin.

Berdasarkan data Satgas yang diterima ANTARA di Jakarta, sebanyak 67.973.797 orang telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Indonesia hingga saat ini.

Jumlah vaksinasi COVID-19 dosis kedua mencapai 174.600.608 orang. Sedangkan sebanyak 203.912.846 orang telah disuntik vaksinasi COVID-19 dosis pertama.

Masyarakat diimbau untuk segera melakukan vaksinasi dosis penguat atau booster COVID-19.

Baca juga: 1.063.886 penduduk Indonesia dapatkan vaksin COVID-19 dosis keempat

Baca juga: Satgas: Vaksinasi dosis keempat di Indonesia capai 1.016.903 orang


Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengemukakan masyarakat memegang kendali dalam upaya penanggulangan penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 selama perayaan Natal dan tahun baru 2023.

"Semua adalah kendali kita semua. Masyarakat makin yakin terhadap kendali diri, kelompok, penyelenggara acara, polisi juga ingatkan (protokol kesehatan), itulah namanya gotong royong," kata Wiku Adisasmito dalam Dialog FMB9 bertajuk Kesiapan Natal dan tahun baru, yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin.

Wiku mengatakan pemerintah telah menerbitkan aturan bagi pelaku perjalanan dalam dan luar negeri yang dituangkan dalam SE Nomor 24 dan 25 Tahun 2022, menekankan tentang pentingnya penggunaan vaksin dosis penguat atau booster bagi pelaku perjalanan.

Ia menuturkan sistem itu telah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi yang ada di tempat publik, termasuk terminal, bandara, pelabuhan, dan stasiun.

"Kalau masyarakat sudah penuhi syarat, seharusnya tidak ada hambatan untuk melakukan perjalanan. Masyarakat bukan hanya sesuai persyaratan vaksinasi, tapi harus dalam kondisi sehat," katanya.*

Baca juga: Dinkes: Vaksinasi keempat untuk cegah kematian lansia akibat COVID-19

Baca juga: Dinkes DKI sebut lansia bisa vaksinasi keempat meski belum ada tiket

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022