Istanbul (ANTARA) - Arab Saudi dan Qatar pada Rabu (21/12) mendesak pemerintah Afghanistan, yang dipimpin Taliban, agar membatalkan keputusan yang melarang perempuan berkuliah.

Pada Selasa, Kementerian Pendidikan Tinggi Taliban mengumumkan keputusan larangan berkuliah bagi perempuan. Keputusan itu segera berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Lewat pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengaku "terkejut dan menyesali keputusan pemerintah sementara Afghanistan yang menolak hak perempuan Afghanistan untuk mengenyam pendidikan di universitas."

Kementerian akan terus mendesak Taliban agar "membatalkan" larangan tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar menyampaikan "keprihatinan dan kekecewaan mendalam" atas larangan tersebut.

Lewat pernyataan, kementerian Qatar meminta pemerintah Taliban "untuk meninjau ulang keputusan mereka sejalan dengan ajaran agama Islam mengenai hak-hak kaum perempuan."

Larangan Taliban itu menuai kecaman luas di seluruh dunia, terutama dari Perserikatan Bangsa-Bangsan (PBB), Amerika Serikat, Turki, dan sejumlah negara lainnya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Taliban larang perempuan mengakses pendidikan tinggi

Baca juga: PBB: Perlakuan Taliban pada perempuan mungkin kejahatan kemanusiaan

Tangguhkan pendidikan anak perempuan, Taliban panen kecaman

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022