Kewajiban kita semua sebagai warga negara untuk saling menghormati tradisi dan kepercayaan saudara sebangsa kita yang lain,
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Said Aqiel Siradj (SAS) Institute Sa'dullah Affandy mengemukakan perayaan Hari Raya Natal 2022 merupakan momentum untuk mengukuhkan kembali persaudaraan (Ukhuwah Wathaniyah) se-Tanah Air.

"Kewajiban kita semua sebagai warga negara untuk saling menghormati tradisi dan kepercayaan saudara sebangsa kita yang lain," kata Sa'dullah melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Sa'dullah mengatakan semangat Natal kali ini sudah saatnya mempererat jalinan persaudaraan yang telah bertunas, mekar, dan tumbuh menjadi realitas dalam kehidupan Bangsa Indonesia selama berabad-abad.

Jalinan persaudaraan yang terbangun, menurut Sa'dullah, secara konseptual dan teoritis menjadi realita kehidupan masyarakat Indonesia.

Saat ini, Sa'dullah menyebutkan kelompok mainstream dari setiap kelompok agama mengedepankan dialog untuk mengatasi perbedaan.

"Jikapun ada orang atau kelompok yang masih menggunakan kekerasan untuk menyerang kelompok atau agama lain, dapat dipastikan hanyalah oknum dari agama tersebut," tutur Sa'dullah.

Sa'dullah menegaskan kekerasan yang terjadi terhadap salah satu kelompok agama, maka tidak mencerminkan agama mayoritas.

Dikatakan Sa'dullah, kitab suci Al Qur'an mewariskan kelembutan, kasih sayang, dan kerendahan hati terhadap seluruh umat manusia.

"Yang diajarkannya merupakan nilai universal, kebenaran dan kesetaraan sosial, cinta kasih, dan persaudaraan," ucap Sa'dullah.


Baca juga: MUI ajak masyarakat jaga kolaborasi dan harmonisasi pada Natal 2022
Baca juga: GPIB Immanuel Jakarta sampaikan pesan Natal kedepankan kerukunan

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022