Atambua (ANTARA News) - Situasi di Dili, ibukota Timor Timur dilaporkan dalam beberapa hari ini tampak sepi, karena sebagian penduduk meninggalkan kota untuk kembali ke distrik masing-masing dan sebagian lagi meninggalkan Dili untuk masuk ke Indonesia. Sebagian besar toko dan rumah makan juga tutup karena para pekerja memilih kembali ke kampung-kampung mereka di luar Kota Dili, kata Kepala Operasional Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili, Primanto Hendrasmoro, di Motain, Kabupaten Belu, Minggu. Primanto berada di wilayah Timor bagian barat, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghadiri rapat koordinasi dengan Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti Kupang, Kol. Inf. APJ Noach Bola, pemerintah Kabupaten Belu dan Komandan Satu Tugas Pengamanan Perbatasn (Satgas Pamtas), Kol. Art. Ediwan Prabowo. "Dalam beberapa hari terakhir ini memang situasi agak tegang terkait dengan kerusuhan pada 28 April lalu, tetapi situasi keamanan sudah mulai kondusif, walaupun warga masih terus berangsur-angsur meninggalkan Kota Dili dan kembali ke distrik masing-masing," katanya. Tinggal sekarang, katanya, pemerintah Timor Timur menyelesaikan masalah pemecatan lebih dari 500 tentara itu dan memberi keyakinan pada warga untuk tidak meninggalkan kota dan yang sudah meninggalkan kota agar segera kembali. Dia mengatakan, Jumat (5/7) pekan lalu, Perdana Menteri Mari Alkatiri juga telah melantik komisi yang bekerja selama 90 hari untuk menyelesaikan masalah pemecatan tentara Maret lalu. "Jadi pemerintah telah melakukan hal-hal yang sifatnya menyelesaikan masalah ini, sehingga diharapkan situasi segera normal kembali" katanya. Menurut dia, isu yang berkembang di Dili, memang beraneka-ragam, meskipun tidak seluruhnya benar, tetapi dari sisi keamanan, pihak kepolisian setempat bisa menanganinya secara baik. Mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang berlindung di KBRI, menurut dia, mencapai lebih dari 246 orang, termasuk anak-anak dan ibu-ibu, tetapi hingga Jumat (5/5), semua sudah kembali ke rumah masing-masing dan sebagian di antaranya memilih kembali ke Indonesia melalui Motain. "Ada sebagian warga Indonesia yang karena mendengar isu-isu negatif sehingga memilih pulang ke Indonesia, tetapi sebagian tetap berada di Dili," katanya. Dia berharap, dengan situasi keamanan di Dili yang semakin kondusif saat ini warga Indonesia bisa kembali ke Dili untuk memulai aktifitas seperti biasa.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006