Jakarta (ANTARA) - Berperan sebagai ustaz yang harus menghadapi masalah mistis di sebuah desa dalam film "Hidayah", aktor Ajil Ditto harus hafalkan beberapa bacaan untuk mengusir hantu.

"Sebenarnya kan itu doa-doa yang sudah kita ketahui. Tapi memang ada beberapa doa-doa yang terdengar baru buat gue seperti doa melawan jin. Jadi lebih dilancarin lagi pelafalannya. Tajwidnya. Takut salah arti," ungkap Ajil saat dijumpai di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis malam (5/1).

Baca juga: "Hidayah" tayang di seluruh bioskop pada 12 Januari

Baca juga: Kisah pemabuk taubat di masjid


Tak hanya mempelajari doa-doa, Ajil juga mempelajari logat dan bahasa Sunda sebelum tampil di film "Hidayah". Dia mengaku mempelajari dialek Sunda dari sang kakak. Ajil pun juga dibantu oleh Dewi Yull yang sama-sama bermain dalam film tersebut.

"Logatnya itu kebetulan kakak tinggal di Bandung. Jadi setiap kakak ke Jakarta, logat dia sudah Sunda banget. Sudah biasa jadinya dengar kakak ngomong. Dibantu juga sama ibu Dewi Yull sebagai orang Sunda beneran. Beliau bantuin dialog-dialog kita," ujar Ajil.

Kendati demikian, Ajil mengaku bahwa karakter Bahri yang ia perankan sangat berbeda dengan dirinya yang asli. Sebab sebagai orang Sunda, Bahri dalam film "Hidayah" adalah sosok yang lembut dan tidak meledak-ledak.

Sementara Ajil mengatakan bahwa pribadinya bukanlah sosok seperti itu. Ajil menjelaskan bahwa dirinya adalah sosok yang ekspresif dan tidak selembut karakter Bahri.

"Jadi orang Sunda di sini fun ya. Lucunya ketika orang Sunda bukan tipe yang meledak-ledak. Bukan yang ngomongnya ngegas. Sangat berbanding terbalik sama gue yang kadang ngomong suka ekspresif dan tidak kalem-kalem amat," katanya.

Film "Hidayah" mengisahkan perjalanan hidup Bahri (Ajil Ditto) yang merupakan seorang mantan narapidana. Dia ingin mengubur masa lalunya yang kelam. Bahri pun pindah ke desa bernama Mekarwangi.

Bahri pindah ke desa itu atas permintaan sahabatnya yang bernama Hasan (Alif Joerg). Namun ternyata, desa tersebut justru mengalami kejadian gaib yang dipercaya disebabkan oleh Ratna (Givina Lukita) yang juga merupakan teman lama Bahri.

Baca juga: Ajil Ditto rela turunkan berat badan 12 kilogram demi "Dikta & Hukum"

Baca juga: WeTV akan segera rilis serial "Dikta dan Hukum" pada 29 Juli 2022

Baca juga: Dewi Yull senang masih dipercaya tampil di layar lebar


 

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023