New York (ANTARA) - Indeks utama Wall Street semuanya menguat tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah data penggajian Desember meningkat lebih dari yang diperkirakan bahkan ketika kenaikan upah melambat dan aktivitas jasa-jasa menyusut, mengurangi kekhawatiran tentang jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 700,53 poin atau 2,13 persen, menjadi menetap di 33.630,61 poin. Indeks S&P 500 bertambah 86,98 poin atau 2,28 persen, menjadi ditutup pada 3.895,08 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 264,05 poin atau 2,56 persen, menjadi berakhir di 10.569,29 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material dan teknologi masing-masing terangkat 3,44 persen dan 2,99 persen, memimpin kenaikan.

Reli Jumat (6/1/2023) mendorong indeks acuan S&P dan Nasdaq cukup untuk menghentikan penurunan selama empat minggu. Untuk minggu yang dipersingkat liburan, S&P naik 1,45 persen sementara Nasdaq bertambah 0,98 persen dan Dow naik 1,46 persen.

Data penggajian non-pertanian (NFP) AS naik 223.000 pekerjaan pada Desember, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, sementara kenaikan pendapatan rata-rata 0,3 persen lebih kecil dari yang diharapkan dan kurang dari 0,4 persen bulan sebelumnya.

Dalam kumpulan data lainnya, aktivitas jasa-jasa AS turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2,5 tahun pada Desember karena permintaan melemah, dengan lebih banyak tanda pelonggaran inflasi.

"Kami mendapat kabar baik di sisi inflasi dengan kenaikan upah yang melambat. Kami mendapat tingkat partisipasi naik lagi namun kami masih menciptakan lapangan kerja. Ini semacam win-win untuk ekonomi. Dan di sisi lain, Laporan jasa-jasa ISM benar-benar lemah dan sangat lemah," kata Megan Horneman, kepala investasi di Verdence Capital Management di Hunt Valley, Maryland.

"Itu pada dasarnya membuat orang berpikir The Fed mendekati akhir dari salah satu siklus pengetatan paling agresif yang pernah kita lihat dalam beberapa dekade. Itulah mengapa pasar lepas landas."

Untuk keuntungan, John Augustine, kepala investasi di Huntington National Bank di Columbus, Ohio, menunjuk pada meredanya kecemasan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sedemikian rupa sehingga menyebabkan resesi.

"Laporan hari ini mungkin meringankan tekanan untuk memaksa resesi. Mereka mungkin sudah cukup memperlambat ekonomi. Mereka hanya perlu validasi dari laporan inflasi."

The Fed bulan lalu memproyeksikan puncak target suku bunga sekitar 5,0 persen dan mengatakan akan mempertahankan suku bunga tinggi sampai inflasi mencapai yang diinginkannya.

Pejabat Fed pada Jumat (6/1/2023) mengakui pendinginan pertumbuhan upah dan tanda-tanda lain dari ekonomi yang melambat secara bertahap, dengan Presiden Atlanta Raphael Bostic mengisyaratkan kemungkinan kenaikan seperempat poin persentase pada pertemuan kebijakan berikutnya.

Tetapi Augustine dari Huntington mengatakan bank sentral perlu melihat pelambatan lebih lanjut dari kenaikan harga dalam laporan inflasi Desember, yang akan keluar pada Kamis (12/1/2023), sebelum memutuskan apakah akan memperlambat kenaikan suku bunga berikutnya. Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin pada Desember.

Juga minggu depan beberapa bank terbesar AS termasuk JPMorgan dan Bank of America akan memulai musim laporan keuangan kuartal keempat pada Jumat (6/1/2023).

"Itu bagian dari teka-teki yang orang belum bisa pecahkan. Berapa estimasi penghasilan yang harus dipotong untuk tahun kalender atau apakah sudah cukup dipotong?" kata Horneman di Verdence.

Saham Biogen Inc ditutup naik 2,8 persen setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS pada Jumat (6/1/2023) menyetujui lecanemab obat Alzheimer yang dikembangkan oleh Eisai Co Ltd dan Biogen untuk pasien pada tahap awal penyakit. Saham Eisai ditutup naik 4,0 persen.

Saham Pfizer Inc naik 2,5 persen setelah laporan pembicaraan dengan China untuk mendapatkan lisensi yang akan memungkinkan pembuat obat dalam negeri memproduksi dan mendistribusikan versi generik dari obat antivirus COVID-19 perusahaan AS Paxlovid di China.

Di bursa AS, 11,15 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 10,84 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.


Baca juga: Wall St jatuh, data pekerjaan picu kekhawatiran banyak pengetatan Fed
Baca juga: Wall Street ditutup lebih kuat kuat didorong saham pertumbuhan
Baca juga: Wall St ditutup menguat setelah risalah Fed konfirmasi fokus inflasi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023