Denpasar (ANTARA) - West Bandits Solo mengoleksi kemenangan keduanya di Liga Basket Indonesia (IBL) 2023 Seri 1 di GOR Merpati, Denpasar, Bali, Senin, setelah mengalahkan RJ Amartha Hangtuah Jakarta 64-53.

Tim asal Solo, Jawa Tengah, asuhan pelatih Nedas Pacevicius, itu sempat tertinggal skor dari Amartha Hangtuah pada kuarter pertama. Namun, West Bandits berhasil comeback dengan mendominasi pertandingan pada kuarter kedua sampai kuarter empat.

Pemain asing West Bandits Prince Targbe Williams menjadi top skor pada pertandingan ini dengan mencetak 21 poin, 7 rebound, dan 4 assist. Dari jajaran pemain lokal West Bandits, Anto Febryanto Boyratan yang menyumbang 10 poin dan 1 rebound.

Sementara dari kubu Amartha Hangtuah, Joe-Junior Mvuezolo menyumbang skor terbanyak untuk tim dengan 14 poin, 6 rebound, dan 3 assist. Stefan Wilfredo Neno, dari jajaran pemain lokal Hangtuah, juga paling banyak berkontribusi skor untuk tim dengan 10 poin dan 3 rebound.

Baca juga: Satria Muda cetak kemenangan kedua setelah pukul telak Mountain Gold

Pemain asing Hangtuah Emmanuel Malou, yang menjadi top skor pada laga perdana tim melawan tuan rumah Bali United, pada pertandingan hari ini mencetak 7 poin, 10 rebound, dan 1 assist.

Amartha Hangtuah, meskipun bermain cukup efektif pada kuarter pertama, terlihat kehilangan konsentrasi terutama dalam kerja sama tim dan mengkonversi berbagai peluang menjadi skor. Di kuarter kedua, Amartha hanya menambah 9 poin, sementara West Bandits melejit dengan tambahan 21 poin.

Asisten Pelatih West Bandits Muflih Farhan pada sela-sela jeda paruh pertama pertandingan mengatakan tim perlu mengurangi turnover dari hasil kesalahan sendiri.

“Yang jadi PR kami, di game pertama banyak turnover datang dari diri sendiri bukan dari pressure lawan. Kami juga harus menjaga tempo dan melihat peluang yang ada,” kata Farhan.

Di paruh pertama pertandingan, dia juga menilai pertahanan tim perlu diperkuat, karena masih cukup sering memberi peluang kepada lawan.

Baca juga: Dewa United menang 94-88 setelah bersaing ketat dengan Evos Thunder

Evaluasi singkat yang disampaikan asisten pelatih itu dijawab oleh West Bandits dengan permainan yang lebih agresif pada kuarter ketiga sampai pengujung laga. Di kuarter tiga, West Bandits juga membuat kesalahan lebih sedikit dengan 4 turnover, sementara tim lawan 7 turnover.

Di kuarter keempat, situasinya tidak kunjung menguntungkan untuk Amartha Hangtuah, yang kesulitan mengejar selisih skor. West Bandits tidak menyurutkan tempo permainan dan terus memanfaatkan peluang mencetak poin dari berbagai sisi, termasuk kesempatan free throw yang diberikan wasit.

Akhirnya, Amartha terpaksa menyerah dari West Bandits di pengujung babak dengan selisih skor 11 poin.

Pelatih Amartha Hangtuah Jakarta Antonius Ferry Rinaldo selepas pertandingan mengakui West Bandits bermain lebih bagus. Ia juga mengakui tim asuhannya itu belum dapat meminimalisir kesalahan dan pertahanan tim masih kurang kuat pada pertandingan hari ini.

Penilaian pelatih itu terlihat dari catatan pertandingan, 17 turnover diciptakan oleh Amartha Hangtuah, dan kesalahan itu dimanfaatkan menjadi 16 poin oleh West Bandits.

Sementara itu, 13 turnover West Bandits tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh Amarta Hangtuah. Tim asal Jakarta itu hanya mampu memperoleh 7 poin dari turnover lawan.

Untuk kesempatan free throw, Amartha juga gagal mengeksekusi 10 peluang mengingat dari 28 lemparan, hanya 18 yang masuk ring. Persentase keberhasilan free throw lebih besar dicetak oleh West Bandits yang mencetak nyaris seluruh peluang lemparan gratis, 11 poin berhasil dikoleksi tim dari 12 peluang yang ada.

Dua tim masih akan menjalani dua pertandingan di IBL 2023 Seri 1 sampai Sabtu pekan ini. West Bandits bakal berhadapan dengan Indonesia Patriots, Rabu (18/1), dan Dewa United Banten, Jumat (20/1).

Sementara Amartha Hangtuah akan berusaha kembali menang saat melawan Dewa United Banten, Rabu (18/1), dan RANS PIK Basketball, Sabtu (21/1).

Baca juga: West Bandits bekuk Evos Thunder 54-50 di laga perdana IBL 2023

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023