Cirebon (ANTARA News) - Aksi sosial Perusahaan Listri Negara (PLN) yang tengah mengadakan pengobatan gratis di Balai Desa Beber, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Kamis, didemo puluhan massa yang mengatasnamakan Ikatan Keluarga Korban SUTET (IIKS) cabang Cirebon, Pengunjuk rasa melakukan pengepungan terhadap balai desa yang tengah mengadakan pengobatan gratis, bahkan mereka sempat membakar spanduk penyelenggara acara yaitu PT PLN Cirebon. Pantauan ANTARA News di lokasi, aksi pengepungan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, namun sejak pukul 08.00 atau satu jam sebelum acara pengobatan gratis yang dilaksanakan di balai Desa Beber, massa IIKS terlihat telah berkumpul di depan dan di dalam ruangan pengobatan. Begitupun saat pengobatan gratis di balai desa itu dilaksanakan, para pengunjuk rasa yang terdiri dari para pemuda hingga nenek-nenek, belum juga tampak melakukan aksinya, namun hanya duduk terdiam di bangku ruangan dalam. Barulah saat para petinggi PT PLN Cirebon, mendatangi acara pengobatan gratis, mereka langsung melakukan aksi yang diawali dengan penyerahan pernyataan sikap penolakan kegiatan itu oleh Ketua IKKS Cirebon Dadang di dalam ruangan Balai Desa, sehingga menjadi pusat perhatian dari dokter dan para warga yang tengah berobat. Aksi kemudian berlanjut dan para pengunjuk rasa yang berada di luar balai, kemudian melakukan aksi membentangkan spanduk dan poster yang berisi kecaman terhadap PLN yang tidak memenuhi tuntutan korban SUTET yaitu penggantian lahan yang dilewati Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) itu. Mereka juga mencopot spanduk-spanduk bertuliskan "Pengobatan Gratis PT PLN" yang ditempel di sekitar lokasi kegiatan, lalu membakarnya. "Saya ini sudah lelah mengajukan tuntutan, kenapa ini berlangsung lama. Bukan pengobatan seperti ini yang kami butuhkan," kata Yani, seorang pengunjuk rasa. Dadang, koordinator aksi mengatakan, pengobatan gratis yang dilakukan PT PLN hanya bentuk kampanye terselubung untuk meningkatkan citra PLN, padahal ribuan korban SUTET yang merasakan dampak langsung gangguan kesehatan tidak pernah ditanggapi tuntutannya. "Ini perbuataan sia-sia dan hanya menghamburkan uang saja karena solusi para korban SUTET, bukan pengobatan yang dasar tetapi harus dilakukan relokasi rumah warga dan penggantian tanah, yang selama ini tidak ada realisasinya," katanya. Ia juga mengungkapkan, pengobatan ini, hanya pemeriksaan kesehatan secara dasar saja, tidak menyeluruh memeriksa kesehatan manusia, apalagi korban SUTET yang sudah belasan tahun merasakan gangguan kesehatan. "Ini suatu indikasi pihak PT PLN, ingin menghilangkan permasalahan SUTET dengan cara halus, yaitu, mengambil hati masyarakat," katanya. Sementara itu, Manager Unit Pelaksanaan Transmisi PT PLN Cirebon Abdul Fakih mengatakan, pengobatan ini merupakan bentuk kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon, untuk peduli terhadap kesehatan para warga sekitar Sutet. "Ini murni aksi sosial, dan tidak ada indikasi menghilangkan permasalahan SUTET yang mereka tuntut," katanya. Ia juga mengungkapkan, pelaksanaan pengobatan gratis itu tak hanya dilakukan di Desa Beber, tetapi di lima desa lainnya, antara lain di Desa Cikancas, Pabuan Lor, Bojong Negara, dan Ciawijapura.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006