New York (ANTARA) - Bursa kripto yang bangkrut FTX, mengatakan dalam sebuah laporan kepada kreditur pada Selasa (17/1/2023) bahwa sekitar 415 juta dolar AS dalam mata uang kripto telah dicuri sebagai akibat dari peretasan.

Sekitar 323 juta dolar AS dalam kripto telah diretas dari bursa internasional FTX dan 90 juta dolar AS telah diretas dari bursa AS sejak mengajukan kebangkrutan pada 11 November, kata CEO John Ray dalam pernyataan terpisah pada Selasa (17/1/2023).

Pendiri FTX Sam Bankman-Fried telah dituduh mencuri miliaran dolar dari nasabah FTX untuk membayar utang yang ditimbulkan oleh hedge fund yang berfokus pada kripto, Alameda Research. Bankman-Fried mengaku tidak bersalah atas tuduhan penipuan.

FTX mengatakan kepada hakim kebangkrutan di Delaware minggu lalu bahwa mereka telah memulihkan lebih dari 5 miliar dolar AS dalam kripto, uang tunai dan sekuritas likuid, sembilan minggu setelah menyatakan kebangkrutan.

Perusahaan memberikan perincian tambahan pada Selasa (17/1/2023), mengatakan telah memulihkan 1,7 miliar dolar AS dalam bentuk tunai, 3,5 miliar dolar AS dalam mata uang kripto likuid dan 300 juta dolar AS dalam bentuk sekuritas likuid.

FTX tidak memberikan perkiraan total kewajiban, tetapi mengatakan telah mengidentifikasi kekurangan signifikan yang penting di bursa kripto internasional dan AS.

"Kami membuat kemajuan dalam upaya kami untuk memaksimalkan pemulihan, dan dibutuhkan upaya investigasi yang sangat besar dari tim kami untuk mengungkap informasi awal ini," kata Ray dalam pernyataannya.

Aset kripto yang dipulihkan hingga saat ini termasuk 685 juta dolar AS di Solana, 529 juta dolar AS dalam token FTT milik FTX dan 268 juta dolar AS dalam bitcoin, berdasarkan harga kripto pada 11 November 2022. Solana, yang dipuji oleh Bankman-Fried, kehilangan sebagian besar nilai asetnya pada 2022.

Selama penyelidikan awal FTX terhadap peretasan sistemnya, ia menemukan penyitaan aset November oleh Komisi Sekuritas Bahama, yang menyebabkan perselisihan antara tim kebangkrutan FTX yang berbasis di AS dan regulator Bahama.

Kedua belah pihak menyelesaikan perbedaan mereka pada Januari, dan Ray mengatakan pada Selasa (17/1/2023) bahwa pemerintah Bahama menahan 426 juta dolar AS untuk para kreditur.

Perdana Menteri Bahama Philip Davis merujuk perselisihan selama acara Selasa (17/1/2023) di Dewan Atlantik di Washington, mengatakan bahwa tim Ray telah "datang" dan menerima bahwa penyitaan aset Bahama "tepat dan mungkin telah menyelamatkan banyak investor di FTX."


Baca juga: Kenaikan harga Bitcoin pompa kapitalisasi pasar kripto keseluruhan
Baca juga: Adopsi kripto akan terus tumbuh pesat di 2023
Baca juga: Akademi Crypto hadir sebagai wadah edukasi investasi kripto anak muda

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023