Jakarta (ANTARA) - Tim SAR gabungan memperluas lokasi pencarian anak Panti Asuhan Siti Khadijah Al Kubra berinisial BP yang terbawa arus Kali Ciliwung pada Minggu (15/1) sore sekitar pukul 17.15 WIB.

"Untuk pencarian diperluas lagi sampai Karet soalnya kemarin debit air naik dan kurang lebih jaraknya 40 kilometer dari lokasi kejadian," kata Kepala Seksi Operasional (Kasiops) dan Siaga Basarnas Jakarta, Agung Priambodo di Jakarta, Kamis.

Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian sepanjang 30 kilometer (km). Tim dibagi dua kelompok, yakni dari lokasi kejadian sampai Kalibata dan Kalibata sampai Manggarai.

Pencarian ini sudah mencapai hari kelima dari awal kejadian. Pihaknya akan melakukan pencarian dalam jangka waktu tujuh hari sesuai dengan prosedur standar operasional (SPO).

Sama seperti sebelumnya, pihaknya mengerahkan sebanyak 150 personel tim SAR gabungan dalam pencarian hari kelima ini.
"Tim SAR gabungan dari TNI, Kepolisian, BPBD, pemadam kebakaran dan organisasi rescue lainnya yang kami sebut tim SAR gabungan," katanya.

Baca juga: Tim SAR gabungan temukan anak panti asuhan di Kali Ciliwung
Baca juga: Tim SAR akui terkendala sampah saat cari anak hanyut di Kali Ciliwung

Sebelumnya, Tim SAR gabungan terkendala sampah dalam pencarian anak Panti Asuhan Siti Khadijah Al Kubra berinisial BP yang terbawa arus Kali Ciliwung pada Minggu (15/1) sore sekitar pukul 17.15 WIB.

Kasiops dan Siaga Basarnas Jakarta, Agung Priambodo menuturkan, pihaknya terus mengurai sampah di beberapa lokasi yang diduga adanya jasad hanyut.

"Kami perlu mengurai sampah-sampah tersebut karena termasuk tempat yang dicurigai adanya korban," kata Agung saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Rabu (18/1).

Agung menambahkan, sampai saat ini belum ada perkembangan ditemukannya korban setelah kakak korban, SR berusia 11 tahun dievakuasi di kawasan Kedung Gede, Jagakarsa, pada Selasa (17/1) pagi pukul 05.30 WIB.

​​​​​​Dua anak panti asuhan tersebut berinisial SR usia 11 tahun dan BP berusia delapan tahun yang saat itu mengajak empat saksi untuk mandi di Kali Ciliwung.
 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023